Find Us On Social Media :

Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Media Vietnam Ini Soroti Kondisi Indonesia Ternyata Sudah Mirip dengan India, Kasus Covid-19 Melonjak 300 Persen!

By Afif Khoirul M, Selasa, 29 Juni 2021 | 13:18 WIB

Tinggal 1.100 Lubang, Jakarta Kehabisan Lahan Pemakaman Covid-19, Anies Baswedan Langsung Bereaksi

Intisari-online.com - Seperti kita ketahui, Indonesia kini tengah menghadapi krisis terburuk akibat Covid-19.

Munculnya mutasi baru membuat virus ini lebih menular dari jenis virus corona sebelumnya.

Akibatnya, banyak orang mendadak terinfeksi virus corona, dan kini virus ini makin merajalela di Indonesia.

Alhasil, Indonesia berencana menerapkan kembali peraturan ketat untuk mencegah epidemi, karena jumlah infeksi Covid-19 telah meningkat.

Baca Juga: Sebut Wilayahnya Seharusnya Masuk Zona Hitam Karena 37 Keluarga Positif Covid-19, Ketua RW Ini Bingung Bukan Main Ketika Tahu Rumah Sakit di Depok Luar Biasa Penuhnya

Bahkan jumlahnya disebut-sebut berada dalam kondisi mengkhawatirkan, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Media Vietnam 24h.com.vn, pun menyoroti situasi yang terjadi di Indonesia saat ini.

Mereka mengatakan, Indonesia "Tenggelam dalam epidemi Covid-19, negara Asia Tengga menghadapi tragedi yang sama dengan India."

Menyebut situasi di Indonesia saat ini sudah hampir mirip dengan situasi di India.

Baca Juga: Edy Oglek Pemeran 'Kardun' Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Meninggal Dunia Usai Positif Covid-19, Jane Salimar sempat Tak Dapat Rumah Sakit saat Kritis

Menurut Reuters, jumlah infeksi Covid-19 di negara Asia Tenggara itu (Indonesia) meningkat 300% dalam sebulan terakhir.

Rumah sakit di ibukota, Jakarta, dan kota-kota padat penduduk di pulau Jawa, kewalahan dengan lonjakan rawat inap.

Pada 27 Juni, Indonesia mencatat 21.342 kasus Covid-19, itu adalah hari kelima berturut-turut Indonesia mencatat rekor peningkatan infeksi.

Tingkat hasil tes positif adalah 25%.

Tiga sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan pengetatan peraturan tentang pencegahan epidemi, tetapi belum disetujui oleh pemerintah.

Sadikin masih berusaha untuk mendorong proposal tersebut.

Sumber lain menyebutkan, pemerintah Indonesia akan menggelar rapat darurat untuk membahas penanganan Covid-19 pekan ini.

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sejauh ini belum mempertimbangkan kemungkinan blokade nasional seperti negara tetangga Malaysia.

Baca Juga: Jadi Harapan Warga Se-Indonesia, Ivermectin Ternyata Pernah Bikin Ilmuwan WHO Dituntut Hukuman Mati untuk 'Pembunuhan Setiap Orang yang Sekarat' karena Covid-19

Sebaliknya, Indonesia hanya memberlakukan pembatasan di wilayah tempat terjadinya wabah.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan strategi saat ini masih berjalan, tetapi perlu implementasi yang lebih baik.

Pekan lalu, Indonesia mengumumkan larangan kegiatan keagamaan di dalam ruangan, menutup sekolah, bar, restoran, kafe, dan kantor di area wabah diharuskan beroperasi hanya 25% dari kapasitas maksimumnya selama 2 minggu.

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 27 Juni meminta pemerintah untuk menerapkan tindakan pembatasan skala besar.

Terutama blokade di seluruh pulau Jawa, rumah bagi lebih dari setengah dari 270 juta penduduk Indonesia.

IDI mengatakan rumah sakit di pulau Jawa kewalahan sementara 30 dokter meninggal karena Covid-19 bulan ini saja.

"Tanpa tindakan tegas, kita akan berakhir dalam situasi yang sama seperti India," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Sampai Libatkan Besi Panas, Suku di Negara Tetangga Indonesia Ini Hukum Seorang Istri Secara Tak Manusiawi Setelah Suaminya Tewas karena Covid-19, Tuduhan 'Mistis' Ini Penyebabnya

Beberapa ahli mengatakan strategi fokus pada pencegahan epidemi di wilayah Indonesia belum efektif.

Dicky Budiman, seorang ahli epidemiologi di Griffith University di Australia, memperkirakan bahwa setengah dari orang yang tinggal di "zona merah" tidak mengikuti pedoman kerja dari rumah.

Sebuah sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa penasihat Presiden Widodo sedang mempertimbangkan tindakan blokade seperti India.

Jika cara India diterapkan, 31 dari 34 provinsi di Indonesia akan diblokade total.

Ini adalah daerah yang mencatat tingkat tes positif lebih dari 10%.