Meski begitu, ini bukan pertama kalinya Yerusalem mengambil sikap yang membuat marah Beijing.
Israel baru-baru ini juga mendukung penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia mengenai asal mula pandemi COVID-19.
Saat ini, AS mengambil garis yang lebih keras dengan China, seperti juga negara-negara demokrasi Barat lainnya, dan mereka, sebagian besar, adalah sekutu Israel di dunia.
Israel juga mengikuti jejak China dalam memperlakukan hubungan antar negara.
Sambil memupuk hubungan ekonomi antar negara, China memberikan suara menentang Israel di forum internasional dan mendorong kecaman keras atas tindakan Israel di Gaza selama Operasi Penjaga Tembok bulan lalu.
Selain itu, media yang disponsori negara China telah mengambil posisi anti-Israel dan bahkan antisemit, seperti segmen yang mengklaim bahwa orang Yahudi kaya mengendalikan keuangan dan media Amerika dan memiliki pengaruh yang tidak semestinya pada pemerintah AS.
Pernyataan yang ditandatangani Israel mengatakan: “Kami sangat prihatin dengan situasi hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang.”
“Laporan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa lebih dari satu juta orang ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang."