Find Us On Social Media :

Tumben Israel Mengutuk Perlakuan China Terhadap Muslim Uighur, Ditekan Amerika?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 28 Juni 2021 | 14:10 WIB

Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel yang baru.

Meski begitu, ini bukan pertama kalinya Yerusalem mengambil sikap yang membuat marah Beijing.

Israel baru-baru ini juga mendukung penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia mengenai asal mula pandemi COVID-19.

Saat ini, AS mengambil garis yang lebih keras dengan China, seperti juga negara-negara demokrasi Barat lainnya, dan mereka, sebagian besar, adalah sekutu Israel di dunia.

Israel juga mengikuti jejak China dalam memperlakukan hubungan antar negara.

Baca Juga: Bak Bermuka Dua, Israel Turuti Amerika untuk Kecam China, Tapi Juga Masih Butuh Kerjasama China dalam Hal-hal Ini

Sambil memupuk hubungan ekonomi antar negara, China memberikan suara menentang Israel di forum internasional dan mendorong kecaman keras atas tindakan Israel di Gaza selama Operasi Penjaga Tembok bulan lalu.

Selain itu, media yang disponsori negara China telah mengambil posisi anti-Israel dan bahkan antisemit, seperti segmen yang mengklaim bahwa orang Yahudi kaya mengendalikan keuangan dan media Amerika dan memiliki pengaruh yang tidak semestinya pada pemerintah AS.

Pernyataan yang ditandatangani Israel mengatakan: “Kami sangat prihatin dengan situasi hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang.”

“Laporan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa lebih dari satu juta orang ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang."

Baca Juga: Paling Mematikan di Dunia, Apa Keistimewaan Khusus 'Negara Yahudi' Ini sehingga Hanya Israel yang Bisa Mengotak-atik F-35 Amerika?