Intisari-Online.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran Amerika Serikat tentang kebangkitan Cina makin bertambah.
Hal ini terutama peran Beijing dalam berusaha memainkan peran yang lebih besar di pasar yang sebelumnya didominasi oleh AS.
Apalagi jika menyangkut infrastruktur strategis.
Ini termasuk bandara, jalan, jaringan kereta api, pabrik desalinasi, pompa dan pembangkit listrik dan juga pelabuhan di Israel.
Ketegangan AS dengan China meningkat di berbagai bidang, mulai dari perselisihan di laut di Asia, kemarahan China atas hubungan AS dengan Taiwan serta perselisihan tentang asal mula pandemi dan penanganan krisis COVID-19.
Presiden Joe Biden pun ingin melanjutkan warisan tekanan era Trump terhadap China, tetapi tentu Beijing tidak akan tinggal diam dan menerima perlakuan ini.
Melansir The Jerusalem Post, Sabtu (26/6/2021), itu berarti bahwa Timur Tengah dan Israel akan berada di tengah-tengah tarik ulur antara Beijing dan Washington.
Minggu ini dilaporkan bahwa Israel telah mengambil sikap baru terhadap tuduhan perlakuan China dan penahanan paksa minoritas Uyghur.
Baca Juga: Catat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Beberapa Bulan, Pemerintah Israel Kembali Berlakukan Aturan Ini