Find Us On Social Media :

Inilah Tokoh Berpengaruh Nasionalis di Palestina pada Masa Perang Dunia II, yang ‘Belajar’ dari Pemimpin Nasionalis Jerman, Kejahatan Perangnya Tak Bisa Diadili!

By K. Tatik Wardayati, Senin, 28 Juni 2021 | 12:35 WIB

Pertemuan Adofl Hitler dengan Haji Muhammad Amin al-Husseini

Karena al-Husseini membutuhkan dukungan, dia berbalik ke arah rezim Nazi dan mendukung perjuangan mereka di Eropa.

Dia bekerja sama dengan salah satu perwira Hitler, dan segera diumumkan oleh Inggris sebagai kandidat untuk ditangkap, dengan hukuman sepuluh tahun menunggu penangkapannya.

Untuk menghindari penangkapan, al-Husseini berlindung di Irak, di mana dia bekerja langsung untuk gerakan Nazi.

Dia terus membantu Nazi dalam pembantaian orang-orang Yahudi sampai pasukan Sekutu mulai mengambil kendali atas daerah tersebut, di mana al-Husseini memutuskan untuk membantu tujuan Jerman dari Jerman sendiri.

Dari Jerman kemudian dia dikirim untuk membantu dalam pertempuran dengan Tentara Merah, tetapi gelombang perang kembali berbalik setelah itu dia harus melarikan diri lagi ke Mesir.

Al-Husseini tinggal di Mesir setelah berakhirnya Perang Dunia II, dan usahanya tidak dilanjutkan untuk beberapa waktu karena dia terus bersembunyi.

Akhirnya, al-Husseini menyerahkan mantelnya kepada Yasser Arafat.

Apa yang dilakukannya menghasilkan gerakan nasionalis yang berkelanjutan.

Sementara itu, dia tidak diadili atas kejahatan perangnya dan diperlukan dengan amnesti mutlak meskipun dia ikut membantu pasukan Hitler selama perang, melansir Jewish News.

Baca Juga: Terlihat Sederhana, Siapa Sangka Semangka Menjadi Lambang Perlawanan Warga Palestina Terhadap Penjajahan Israel, Apa Maknanya?