Find Us On Social Media :

‘Karena Salah Sedikit Saja, Kami Tidak Diperhatikan’, Kisah Penyesalan Warga Asli Timor Timur yang Salah Pilih Saat Referendum

By K. Tatik Wardayati, Senin, 28 Juni 2021 | 11:05 WIB

Rumah pengungsi Timor Timur di Nusa Tenggara Timur.

Tetapi bila pro-integrasi, kenapa sampai saat ini pemerintah Indonesia tidak serius memperhatikan kehidupan para pengungsi yang sudah memilih ikut Indonesia.

Bahkan sudah 13 tahun para pengungsi itu masih menderita.

Sejak tahun 1999 itu bantuan dari pemerintah sudah tutup, bahkan sejak 2002 pengungsi Timor Timur sudah diakhiri.

Menurut Simenes, seandainya pengungsi Timor Timur sudah diakhirnya, seharusnya difasilitasi, baik air, ataupun jalan yang lebih baik.

Tetapi sampai saat ini mereka merasa tidak difasilitasi, sampai saat ini mereka tetaplah menjadi pengungsi.

Sedangkan Fransisco Raga, seorang anggota TNI AD, mengatakan, mengungsi dari Timor Timur sejak 14 Oktober 1999, karena perang politik.

“Kami cinta Merah Putih, cinta tanah air Indonesia,” kata Fransisco.

Menurutnya, dia memilih hidup mati di sini, di bumi Indonesia, tetapi sayangnya pemerintah tidak menghiraukan, tidak peduli lagi.

“Ketika butuh tenaga……. Tetapi ketika salah sedikit saja, kami tidak dihiraukan,” katanya lagi.

Baca Juga: Meski Sudah Merdeka Puluhan Tahun, Keluarga Pengungsi Timor Leste Ini Ternyata Sering Boyong Beras Indonesia ke Timor Leste: 'Di Sana Mereka Punya Beras Kurang Bagus Makanya Ambil Di Sini'