Find Us On Social Media :

BPK Ketar-ketir Pemerintah Indonesia Akan Kesulitan Bayar Utang Karena Jumlahnya Terus Membengkak, Luhut Malah Sebut Rasion Utang Indonesia Masih Kecil daripada Negara Lain

By Tatik Ariyani, Jumat, 25 Juni 2021 | 13:13 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan

Untuk menutupi defisit, pemerintah menarik utang sebesar Rp 1.193,29 triliun. Jumlah itu setara 125,91 persen dari nilai defisitnya. Akibatnya, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 245,59 triliun.

Agung mengatakan, "Realisasi pembiayaan tersebut terutama diperoleh dari penerbitan Surat Berharga Negara, Pinjaman Dalam Negeri, dan Pembiayaan Luar Negeri Sebesar Rp 1.225,99 triliun, yang berarti pengadaan utang tahun 2020 melebihi kebutuhan pembiayaan untuk menutup defisit."

Sebaliknya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan justru mengatakan bahwa kondisi utang Indonesia masih dalam rasio batas yang aman.

Luhut menegaskan saat ini rasio utang Indonesia sebesar 40% dari produk domestik bruto (PDB).

Melansir berbagai sumber, dalam webinar dengan MNC Group, Kamis (24/6/2021), Luhut mengatakan, "Utang Indonesia masih sebesar 40 % dari PDB kita. Jadi kalau dibandingkan dengan yang lain lain kita jauh masih lebih rendah."

Luhut menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membuat utang negara-negara di dunia naik.

Tidak ada satupun negara di dunia yang utangnya tidak membengkak.

Baca Juga: Inilah Tradisi Pernikahan Orang Timor Leste, Mahar Perkawinan yang Mahal Tetapi Bisa Dilakukan dengan Cara Mencicil