Sepak Terjang Timor Leste dalam Dunia Sepak Bola, Xanana Gusmao Pernah Mengakui Satu Hal Ini Mengenai Prasarana Olahraga di Negaranya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Olahraga Timor Leste

Intisari-Online.com - Orang Timor berpartisipasi dalam berbagai bidang olahraga, termasuk sepak bola yang sangat mereka sukai.

Timor Leste pernah ikut dalam beberapa acara olahraga internasional, seperti Pesta Olahraga Asia Tenggara 2003 yang diadakan di Vietnam pada tahun 2003.

Pada Paralimpiade ASEAN 2003, juga diadakan di Vietnam, Timor Leste memenangkan medali perunggu.

Di Olimpiade Athena 2004, enam atlet berpartisipasi dalam tiga cabang olahraga: atletik, angkat besi, dan tinju.

Baca Juga: Walau Dikenang Karena Kebrutalannya Saat Melakukan Invasi ke Timor Leste, Ternyata Hanya Indonesia yang Justru Berjasa Berikah Hal Ini Secara Nyata di Timor Leste

Timor Leste meraih tiga medali di Arnis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2005.

Timor Leste adalah salah satu negara yang bersaing di Lusophony Games pertama, mereka memenangkan medali perunggu dalam kompetisi bola voli putri.

Pada tanggal 30 Oktober 2008, Timor Leste memperoleh poin internasional pertama mereka di FIFA pertandingan dengan hasil imbang 2-2 melawan Kamboja.

Meski begitu, pada 2018 mantan presiden Timor Leste, Xanana Gusmao, mengakui sarana dan prasarana olahraga di negaranya, khususnya sepak bola, masih cukup minim.

Baca Juga: Invasi Indonesia di Timor Leste: Operasi Militer Berskala Besar yang Pernah Dilakukan Indonesia, Didahului Misi Intelijen

Itu diungkapkannya saat menonton pertandingan Grup A Piala AFF U-16 yang mempertemukan Timor Leste dengan Vietnam di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.

Menurut literatur, Stadion Nasional Timor Leste diresmikan pada 2002 dan direnovasi pada 2011 sehingga berstandar internasional dengan kapasitas 13.000 penonton.

Ini agar stadion itu bisa menggelar pertandingan antarnegara.

Baca Juga: Meski Tidak Berguna di Luar Timor Leste, Inilah Sejarahnya Mengapa Bahasa Tetum Jadi Bahasa Nasional Timor Leste

Ketika ditanya apakah tidak ada keinginan untuk menambah jumlah stadion berstandar internasional, waktu itu Xanana mengakui masih terkendala biaya.

Baru-baru ini ketika kompetisi sepak bola Indonesia masih terkendala izin dari kepolisian dengan alasan angka kasus positif corona dan pandemi COVID-19 masih tinggi, sejumlah negara di Asia Tenggara bersiap memutar roda kompetisi musim 2021.

Baca Juga: Meski Masih Terpencil, Timor Leste Jadi Tempat yang Menarik untuk Dikunjungi dari Segi Warisan dan Budaya, Ini Beberapa Tempat yang Wajib Disambangi

Satu di antaranya Timor Leste yang menggelar Liga Futebol Professionel, atau Liga Timorense pada April sampai September.

Kemudian berlanjut dengan digelarnya dua turnamen, Copa FFTL dan Copa Taca 12 de Novembro.

Baca Juga: Bersatu Lawan Portugis, Aliansi Partai Timor Leste Ini Pecah saat Salah Satunya Membelot ke Indonesia, Inilah Kisah Hari-hari Terakhir Timor Leste sebelum Diinvasi Indonesia

(*)

Artikel Terkait