Find Us On Social Media :

China Membenarkan Diplomasi 'Prajurit Serigala' yang Dilakukannya Lantaran Pertumbuhan Militer Negara Komunis Ini yang Gila-gilaan?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 17 Juni 2021 | 14:00 WIB

Xi Jinping

Intisari-Online.com - Presiden China Xi Jinping pada Selasa (20/4/2021) mengklaim negaranya tidak akan mengejar dominasi atas negara lain, terlepas dari seberapa kuat pengaruh negara itu di dunia.

Pemimpin Partai Komunis China itu juga menyerukan pemerintahan global yang "lebih adil dan setara.”

Beijing terus bentrok dengan negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS), Eropa dan negara-negara lain di Asia-Pasifik, tentang masalah-masalah mulai dari hak asasi manusia (HAM) hingga praktik perdagangan yang tidak adil.

Negara-negara tersebut telah menyuarakan kekhawatiran bahwa meningkatnya pengaruh politik dan ekonomi China telah mengancam tatanan global.

Baca Juga: Taiwan Mencak-mencak Negaranya Diobok-obok China, Negeri Panda Kerahkan 28 Pesawat Militernya untuk Menyusup ke Taiwan, Terungkap Ini Misinya

"Betapapun kuatnya kami tumbuh, China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi atau lingkup pengaruh. China juga tidak akan pernah terlibat dalam perlombaan senjata," kata Xi pada upacara pembukaan The Annual Boao Forum for Asia, melansir CNBC.

Xi juga kembali mengklaim, China adalah pemenang dalam globalisasi dan sistem perdagangan multilateral.

Dan menyerukan bahwa aturan internasional tidak boleh ditetapkan hanya oleh satu atau beberapa negara.

China sendiri telah terlibat dalam sanksi perdagangan sepihak terhadap negara-negara termasuk Australia.

Baca Juga: Koar-Koar Tuduh China Sembunyikan Asal-Usul Covid-19, Tak Disangka Virus Corona Malah Disebut Muncul Pertama Kali di Amerika Serikat, Penelitian Ini Jadi Buktinya

Sebab negara itu menyuarakan dukungan untuk penyelidikan internasional terhadap penanganan virus corona di China.

Namun, dalam memberi reaksi terhadap konflik dengan negara lain, China mengambil langkah 'diplomasi prajurit serigala.'

Ini merupakan sikap agresif yang sering kali kasar diadopsi oleh para diplomatnya sejak 2020.

Dilansir dari Today Online, salah satu duta besar Beijing mengatakan bahwa cara ini merupakan metode pertahanan yang dibenarkan terhadap serangan Barat.

Baca Juga: Jangan Iri, Walau Dulu Sangat Terpuruk Akibat Covid-19, Rupanya Virus Corona Sempat Membuat China Diuntungkan Sampai Kalahkan Negara Barat Dalam Hal Ini

"Di mata orang Barat, diplomasi kami menyerang dan agresif, tetapi kenyataannya, merekalah yang menyerang dan agresif," Lu Shaye, utusan China untuk Prancis, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan pemerintah China.

"Apa yang kami lakukan hanyalah pembelaan yang dibenarkan untuk melindungi hak dan kepentingan kami," katanya.

Pernyataan Lu mengisyaratkan bahwa seruan Presiden Xi Jinping baru-baru ini bagi para pemimpin Partai Komunis untuk membuat China "lebih dicintai" tidak berarti China akan menghentikan diplomasi tegas.

Diplomat China telah menembakkan serangan verbal, termasuk di situs media sosial yang dilarang di China seperti Twitter dan Facebook.

Baca Juga: China Tak Bisa Berbohong Lagi, Amerika Bocorkan Situasi Mencengangkan di Dalam Laboratorium Wuhan, Ada Kelelawar Hidup yang Digunakan untuk Hal Ini, Bagaimana Penjelasan China?

Di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang dianggap melawan kepentingan China, taktik ini dinamai diplomasi "prajurit serigala."

Lu mengatakan gaya diplomatik China sebelumnya "sembunyikan kekuatan Anda dan tunggu waktu Anda", yang dikaitkan dengan mantan pemimpin Deng Xiaoping, diperlukan pada saat itu karena negara itu tidak kekuatan untuk menyerang.

Sekarang China telah tumbuh lebih kuat, ditambah Barat "bertekad untuk menekan pertumbuhannya", China harus mengubah gaya diplomatiknya.

Lu sendiri dipanggil oleh pemerintah Prancis tahun lalu atas kritiknya terhadap penanganan negara itu terhadap wabah virus corona.

Baca Juga: China Lagi-lagi Sembunyikan Hal Berbahaya Ini, Reaktor Nuklir Ini Dikabarkan Bocor dan Negara Eropa Ini yang Justru Mengadu ke Amerika

"Kami masih tidak bisa memperlakukan diri kami sendiri sebagai anak berusia tiga tahun ketika kami sekarang telah tumbuh menjadi pria setinggi 1,8 meter."

"Bahkan ketika Anda tidak ingin menjadi target orang lain, mereka akan tetap mengincar Anda," kata Lu.

(*)