Kini Dijadikan Senjata Andalan Oleh KKB Papua, Ternyata Penemu Senapan Ini Hidup Menderita, Senjata Buatannya Disebut-sebut Telah Membunuh Jutaan Orang

Afif Khoirul M

Penulis

Pertemuan TPNPB OPM di Intan Jaya saat Desember 2019. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen terus terus terjepit karenan pergerakan pasukan gabungan TNI Polri.

Intisari-online.com - Seperti kita tahu Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua memang dikenal sebagai kelompok berbahaya.

Aksi terornya menggunakan senjata api, membuatnya menjadi salah satu kelompok bersenjata yang amat diwaspadai.

Selain itu diketahui, KKB Papua memang memiliki berbagai senapan canggih seperti M16 hingga AK-47.

Khusus AK-47 memang selalu menjadi sorotan karena senjata ini memang seringkali muncul setiap kali konflik terjadi.

Baca Juga: 'Orang Papua Dihancurkan, Diusir Seperti Binatang', Inilah Cara Busuk KKB Papua Tebar Isu Rasisme Demi Raih Dukungan Rakyat Papua, Foto-fotonya Sangat Provokatif

Senjata buatan Rusia ini merupakan senapan buatan Mikhail Kalashnikov.

Banyak cerita mengejutkan di balik senjata ini, termasuk kisah penemunya yang memiliki siksaan batin atas senjata temuannya tersebut.

Selain itu, siksaan batin tersebut pernah membuatnya melakukan sesuatu yang mengejutkan.

Menurut media Rusia pada 13 Januari 2014, Kalashnikov menulis surat kepala Gereja Ortodoks Rusia.

Baca Juga: Konflik dengan KKB Papua Tak Kunjung Usai, Indonesia 'Trauma' Berdialog dengan Papua Lantaran Pengalaman Timor Leste pada 1999?

Dalam suratnya dia menyatakan penyesalan dan siksaan atas banyak nyawa tak terhitung yang diambil dengan senjata yang telah ia buat.

Harian Rusia Izvestia melaporkan bahwa beberapa bulan sebelum kematiannya pada usia 94 pada Desember2013 lalu.

Kalashnikov menulis surat kepada Uskup Agung Kirill dan mengatakan dia berulang kali bertanya pada dirinya sendiri.

"apakah dia secara tidak langsung menyebabkan kematian jutaan orang atau tidak."

Surat Tuan Kalashnikov berbunyi, "Rasa sakit di jiwaku tak tertahankan. Saya selalu bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang belum terjawab: Jika senapan serbu saya mengambil nyawa manusia, apakah itu berarti saya, Mikhail Kalashnikov, bertanggung jawab atas kematian itu?

Kalashnikov melanjutkan: "Semakin lama saya hidup, semakin sering pertanyaan itu muncul di benak saya, menghantui lebih dalam dalam pikiran saya tentang mengapa Tuhan mengizinkan manusia memiliki keinginan jahat. kecemburuan, keserakahan, dan kekejaman."

Baca Juga: Dibocorkan Oleh Sniper Amerika, Senapan yang Digunakan KKB Papua Ini Ternyata Senjata Paling Tangguh Untuk Perang, 'Senjata Ini Lulus Ujian Kiamat Untuk Saya'

Surat kabar Izvestia mengutip putri Kalashnikov, Elena, yang mengatakan bahwa seorang biarawan lokal mungkin telah membantu ayahnya mengetik surat itu dan kemudian membiarkannya menandatanganinya.

Surat ini sangat kontras dengan pernyataan Kalashnikov sebelumnya dalam wawancara dan pidato.

Bahwa ia menciptakan senjata ini untuk membela Tanah Air dan tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain.

Dalam sebuah wawancara dengan AP pada tahun 2007, dia berkata, "Saya masih tidur nyenyak, karena politisilah yang harus disalahkan karena tidak mencapai kompromi dan mencegah kekerasan."

Gereja Ortodoks Rusia berusaha menghiburnya dengan argumen serupa.

Juru bicara Uskup Agung Kirill Alexander Volkov mengatakan uskup agung telah menulis surat kepada Kalashnikov dan memujinya sebagai seorang patriot sejati.

Baca Juga: Pantas Saja Australia Bereaksi Saat KKB Papua Dilabeli Teroris Sampai Indonesia Berniat Kerahkan Densus 88, Ternyata Ada Hubungan Pasukan Anti-Teror Indonesia Itu Dengan Australia

"Jika senjata itu digunakan untuk membela Tanah Air, Gereja selalu mendukung baik orang yang menciptakannya maupun tentara yang menggunakannya," kata Volkov seperti dikutip surat kabar Izvestia.

AK-47 adalah senapan serbu paling populer di dunia, senjata favorit banyak militer nasional, milisi, dan kelompok teroris di seluruh dunia.

Diperkirakan 100 juta AK-47 telah diproduksi dan didistribusikan di seluruh dunia.

Diyakini bahwa AK-47 membunuh lebih banyak orang daripada gabungan tembakan artileri, udara dan rudal.

Diperkirakan 250.000 orang tewas setiap tahun dari amunisi yang ditembakkan dari senapan AK-47.

Artikel Terkait