Find Us On Social Media :

Mengaku Ditipu Pendahulunya, Alasan Mantan Panglima Tinggi OPM Ini Serahkan Diri hingga Ajak Teman-temannya

By Khaerunisa, Selasa, 8 Juni 2021 | 08:10 WIB

(ilustrasi) KKB Papua menengteng senjata.

Intisari-Online.com - Mantan Panglima Tinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kodab III Thitus Murib pilih untuk menyerahkan diri dan kembali ke NKRI, bahkan serukan ajakan untuk teman-temannya.

Thitus Murib mengajak semua anak buahnya dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua untuk berdamai dan menghentikan aksinya.

Ia mengungkap berbagai alasan mengapa akhirnya ia mengambil keputusan tersebut.

Itu tak lepas dari keadaan yang selama ini dijalaninya dan pandangannya terhadap OPM yang diikutinya.

Baca Juga: Darah Putra Bangsa Selalu Mengalir Jika Dirinya Sudah Beraksi, Inilah Tandi Kogoya, Komandan KKB Papua yang Kematiannya Disambut Tak Biasa

Melansir Tribun Papua (4/6/2021), Video yang dibagikan oleh Satgas Nemangkawi, memperlihatkan Thitus Murib yang mengaku bahwa OPM tak sanggup lagi hidup di hutan dan kelaparan.

Ketidaktahanannya hidup dalam tekanan di dalam hutan dengan kondisi pasukannya menjadi salah satu alasan Thitus Murib memutuskan untuk menyerahkan diri.

"Saya panglima tinggi OPM menyampaikan, bahwa kita tidak mampu lagi bertahan begini di hutan, makanpun sudah susah," katanya.

Ia juga membuat pengakuan mengejutkan tentang para pendahulu OPM.

Baca Juga: Deklarasi Bangkok Ditandatangani 5 Negara Pendiri ASEAN Tahun 1967, Melandasi Berdirinya Organisasi Negara-negara Asia Tenggara Ini

Thitus Murib mengatakan bahwa mereka ditipu oleh para pendahulu OPM dan organisasi tersebut dibentuk hanya digunakan sebagai alat politik yang mencerai-berai kesatuan NKRI.

"Kita ditipu, para politikus memanfaatkan kita berjuang di hutan. Kami akan kembali ke NKRI dan seluruh senjata akan kami serahkan ke TNI-Polri," katanya.

"Mari kawan-kawan yang ada di luar negeri dan di dalam negeri, itulah tanahmu itulah bangsamu, jadi jangan mau dimanfaatkan," katanya.

Ia menegaskan bahwa hal itulah yang menjadi alasan lain kenapa rekan-rekannya juga harus mengambil langkah yang sama dengannya, kembali ke NKRI.

Baca Juga: Profil Stadion Euro 2020: Kisah Hampden Park, Stadion yang Berusia 118 Tahun

"Saya sampaikan, kita kembali ke NKRI karena selama ini kita hanya ditipu oleh pendahulu-pendahulu OPM," imbuhnya.

"Kita mau melepaskan diri, sudara kita banyak yang mati di hutan, kita kembali ke NKRI untuk hidup damai," pungkasnya.

Mantan Panglima Tinggi OPM tersebut menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri.

Langkah serupa beberapa waktu lalu juga diambil oleh tiga anggota KKB Papua di Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga: Ingin Seperti Las Vegas, Negara Tetangga Indonesia Ini Mendadak Ingin Bangun Kasino Senilai Rp613,5 Miliar, Padahal Untuk Makan Saja Warganya Kesusahan

Mereka adalah YAW (34), MM (17) dan OM (41), para anggota KKB Lekagak Telenggen.

Mereka menyatakan kesetiaannya, dan ingin kembali ke NKRI.

"Benar tiga orang tersebut, menyerahkan diri, dan merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telengen," ujar Kepala Penerangan Kogabwihan III Kolonel Czi IGN Suristiawa lewat keterangan tertulis Minggu (16/5/21).

Berdasarkan pengakuan dari ketiga anggota KKB tersebut, diketahui mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.

Baca Juga: Papua Sulit Merdeka karena Perpecahan Internalnya yang Korupsi Rp 1,8 Triliun Dana Otsus atau Indonesia Sengaja Membaginya Jadi 2 Provinsi?

Suriastawa mengatakan YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.

Kemudian, MM, bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.

Sedangkan OM, sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.

Operasi pengejaran terhadap KKB Papua terus dilakukan, bahkan operasi Satgas Nemangkawi diperpanjang 6 bulan hingga November 2021.

Baca Juga: Nicolau Lobato, Pahlawan Timor Leste yang Tewas di Tangan Pasukan Indonesia, Keberadaan Jenazahnya Terus Jadi Misteri

(*)