Buku karangan Job tersebut menceritakan serangan awal di Timor Leste oleh Indonesia tahun 1975, sampai keterlibatan PBB di tahun 1999 dan kehadiran pasukan PBB membebaskan negara itu untuk kemerdekaan.
Awalnya, Australia mendapat masukan dari pemerintah Whitlam, tapi setelah pemberhentian tahun 1975, Malcolm Fraser mengambil kendali.
Melihat dari konteks sejarah, Job berpendapat jika ada ketakutan pemberontakan menjadi "pasca Vietnam".
Job menggambarkan tahun-tahun setelah invasi, pembantaian dan penganiayaan di seluruh desa, penolakan Portugal untuk terlibat dan kepedulian terhadap yang terjadi di Timor Leste yang rendah.
Job melukiskan gambaran menyedihkan ini dan menyesalkan langkah Australia mendukung Indonesia kala itu.
Namun tiba-tiba buku menceritakan kebohongan dan klaim yang salah dari para pejabat tingkat tertinggi dan semua upaya yang dibuat untuk mendiskredit yang merasa di atas hukum.
Penulis ulasan bahkan merasa saat ia membaca buku itu ia membayangkan mantan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain melambaikan selembar kertas tahunn 1938 sebelum Eropa dibakar.
Ia mengatakan "kedamaian untuk masa kami".