Sayangnya menurutnya fakta bahwa Abbas lebih fokus kepada hal-hal tersebut daripada menghentikan kependudukan Israel dan penindasan sistematis menunjukkan jika "pemimpin Palestina kurang visi".
Ia juga mewanti-wanti jika pemerintahan gabungan ini hanya akan menjadi pemerintahan transisi menuju pemerintahan sayap kanan yang bisa lebih kejam dari Netanyahu sendiri.
"Dan saat itu, tidak akan ada proses damai atau rekonsiliasi antara Palestina dan Yahudi," ujarnya. "Dan tidak ada perubahan serius mengenai status hukum komunitas Palestina."
Tidak heran peringatan ini muncul.
Naftali Bennett sudah dikenal luas sebagai sosok yang mendukung pencaplokan Tepi Barat.
Ia bahkan tidak setuju dengan solusi dua negara sementara Netanyahu masih setuju dengan solusi dua negara untuk membentuk negara Palestina bersamaan dengan membentuk negara Israel.
Ia dulunya menjadi kepala organisasi kependudukan dan pemukim Israel di rumah-rumah Palestina.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini