Ia pun memanggil pengikutnya untuk bersiap berperang sampai mati, sementara orang-orang bergegas untuk mengambil sumpah setia.
Berita tentang keberanian Kaum Muslim Madinah untuk menghadapi tantangan pun mencapai Mekah dalam waktu singkat.
Berita itu mengatakan bahwa 1400 sukarelawan siap berperang sampai mati.
Akhirnya, hal itu pun mematahkan moral mereka dan membuat orang-orang Mekah setuju untuk membahas syarat-syarat perdamaian dan mengirim Sohayl bin Amr Al-Thaqafi, sementara Utsman dibebaskan.
Dari peristiwa itulah hadir Perjanjian Hudaibiyah. Adapun isi Perjanjian Hudaibiyah yaitu sebagai berikut:
1. Akan ada gencatan senjata antara kedua pihak dan tidak ada pertempuran selama 10 tahun ke depan.2. Setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Muhammad dan membuat perjanjian dengannya bebas untuk melakukannya. Demikian juga setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Quraisy dan membuat kesepakatan dengan mereka bebas untuk melakukannya.3. Jika ada orang Mekah yang pergi ke Madinah, maka Muslim akan mengembalikannya ke Mekah, tetapi jika ada Muslim dari Madinah yang pergi ke Mekah, dia tidak akan dikembalikan.4. Jika ada pemuda, atau orang yang ayahnya masih hidup, pergi kepada Muhammad tanpa izin dari ayah atau walinya, akan dikembalikan kepada ayah atau walinya. Tetapi jika ada orang Quraisy yang pergi ke Makkah, tidak akan dikembalikan.5. Tahun ini umat Islam akan kembali tanpa memasuki Makkah. Tapi tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah, menghabiskan tiga hari dan melakukan umrah.
Menyepakati isi Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah menunjukkan kesabarannya yang luar biasa.