Find Us On Social Media :

Indonesia Pasca-Soeharto Sudah Memberi Otonomi Lebih Besar pada Orang Papua, Mengapa Konflik Masih Berkepanjangan hingga 50 Tahun Lebih?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 4 Juni 2021 | 14:25 WIB

Ilustrasi KKB Papua

Ini termasuk Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan, Konsensus Papua, Otoritas Nasional Papua Barat, Komite Nasional Papua Barat, Republik Federal Papua Barat dan Parlemen Nasional Papua Barat, untuk beberapa nama.

Pada bulan Desember 2014, Republik Federal Papua Barat, Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan dan Parlemen Nasional Papua Barat membentuk koalisi yang disebut Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat.

Tiga Kongres Papua juga telah diadakan untuk menyatukan berbagai kelompok politik Papua dan merencanakan masa depan wilayah tersebut oleh para pemimpin Papua.

Terlepas dari retorika persatuan, kelompok-kelompok ini tidak dapat bekerja sama karena perbedaan kepribadian, suku, dan pendekatan untuk mendapatkan kemerdekaan.

Baca Juga: Masih Ada 9 Kelompok Aktif Teroris KKB Papua , Polri Ajak Diskusi 4 Kepala Daerah Papua

Oleh karena itu, mereka akan selalu gagal menekan Indonesia apalagi mencapai kemerdekaan.

Pada September 2016, tujuh pemimpin negara-negara Pasifik memperjuangkan kemerdekaan Papua di Majelis Umum PBB, tetapi tidak ada yang terwujud selain retorika dan basa-basi.

Isu kemerdekaan Papua juga sering diangkat di Pacific Island Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) namun tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Warganya Gembar-gembor Siap Bantu KKB Papua Lawan Indonesia, Papua Nugini Malah Jadi Bulan-bulanan 'Kekonyolan' Facebook Setelah Foto Bersejarah Mereka Dihapus

(*)