Bayangkan saja mereka menghitung jumlah kebutuhan kalori minimun yang dibutuhkan oleh 1,5 juta penduduk Gaza.
Dengan cara ini, mereka akan membatasi jumlah asupan kalori dari masyarakat Gaza, namun tetap menjaga mereka agar tidak malnutrisi.
Surat kabar liberal Haaretz pun akhirnya mengungkapkan cara mengerikan Israel untuk membatasi asupan kalori secara ekstreme demi "memastikan Gaza tidak kelaparan".
Tetapi, kenyataan di lapangan justru sangat berbeda setelah ditemukannya sebuah cetakan kecil mengenai suplai kebutuhan yang diberikan.
Jika dalam sehari seorang warga Gaza membutuhkna 2.279 kalori (untuk menghindari kekurangan gizi), maka dibutuhkan 170 truk pengangkut kebutuhan dalam sehari.
Namun, faktanya, dengan sejumlah alasan, para pejabat militer Israel telah membuat jumlah truk yang mengangkut justru hanya sedikit.
Terhitung, dalam beberapa periode pengiriman, hanya ada 67 truk pengangkut yang dikirim. Jumlah yang bahkan tidak sampai setengah dari yang seharusnya.
Padahal, sebelum ada rencana "Garis Merah", jumlah truk yang memasuki Gaza bisa mencapai 400 dalam sehari.