Penulis
Intisari-Online.com - Konflik Israel dan Hamas berakhir dengan gencatan senjata.
Gencatan senjata itu terjadi setelah 11 hari pertempuran yangmenewaskan 243 orang di Jalur Gaza, termasuk 66 anak-anak, serta 12 orang di Israel.
Namun sepertinya sangat sulit untuk berdamai di wilayah itu.
Bagaimana tidak, dilaporkan Hamas tengah melanjutkan produksi roketnya.
Dilansir darisputniknews.com pada Selasa (1/6/2021), produksi roket dimulai setelahpertempuran terburuk antara Israel dan Palestina terjadi di Jalur Gaza dalam beberapa tahun terakhir.
Hamas telah kembali memproduksi roket sebanyak ribuan.
Namun sikap Israel yang dinilai seenaknya, membuat Hamas berang.
“Pabrik dan bengkel kami telah memulai kembali memproduksi ribuan roket untuk menghentikan kekeraskepalaan Benjamin Netanyahu di al-Quds dan Tel Aviv,” katanya.
Baca Juga: 242 Orang Tewas di Jalur Gaza, PBB Siap Hukum Israel,Benjamin Netanyahu: Mereka Anti-Israel
Sebelumnya Mesir sudah susah payah untuk meredakanpermusuhan di perbatasan Israel-Gaza telah ditahan di bawah gencatan senjata.
Konflik antara militan Hamas yang berbasis di Gaza dan Israel meningkat pada 10 Mei setelah beberapa hari bentrokan kekerasan antara penduduk Arab dan polisi Israel di Yerusalem Timur atas putusan pengadilan untuk mengusir keluarga Palestina dari lingkungan kota Sheikh Jarrah dan pelarangan.
Lalu kekerasan yang dilakukan polisi Israel kepada umat Muslim Palestina yang mengunjungi situs suci tertentu selama Ramadan.
Akibatnya, ribuan roket ditembakkan ke Israel oleh Hamas dan IDF melancarkan serangan udara mematikan di JalurGaza.
Soal roket sendiri, Hamas mendapat banyak perhatian.
Karena kelompok militan itu berhasil menjebol sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.
Bagaimana tidak, kata militer Israel, ada 4.070 roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata Palestina ke Israel.
Namun sekitar 90 persen berhasil dicegat.
Walau begitu ada 10% yang berhasil lewat. Di mana 10% itu berisi ratusan roket.
Tak pelak, warga Tel Aviv, kota terpadat di Israel, panik bukan main ketika roket menghantam wilayah di dekat mereka.
Hamas memang memiliki ribuan roket. Tapi hanya memiliki jangkauan 10 km atau 40 km.
Sedangkan Tel Aviv berada 70 km dari Jalur Gaza.
Oleh karenanya, warga Tel Aviv tidak panik mendengar Hamas menembakkan roket mereka.
Namun rupanya semua berubah ketika roket Hamas sukses menjebol Iron Dome dan merusak sejumlah bangunan.
Di mana roket Hamassebagian besar menghancurkan sasaran sipil, termasuk rumah dan pabrik.
Diklaim 2.061 roket mengenai rumah. Sementara1.367 lainnyamengenai mobil di Israel selatan dan tengah.