Sayangnya ekspresi ini disebutkan Le Monde semakin cocok dengan situasi mengerikan ini.
Namun Thembisa Fakude menulis untuk Middle East Monitor mengatakan jika perbandingan kekerasan Israel dengan apartheid Afrika Selatan tidak cocok.
Ia mengatakan kekerasan Israel jauh lebih buruk dari apartheid Afrika Selatan.
Brutalitas dan horor apartheid Afrika Seltan tidak pernah menggunakan jet tempur dan senjata berat untuk mengebom warga yang tinggal di kota.
Sedangkan Israel justru terus melakukannya.
Bahkan sudah menjadi rutinitas dan "dapat diterima" bagi komunitas internasional, memperbolehkan Israel bergerak bebas.
Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum di Gaza Naji Sarhan mengatakan 1800 unit rumah hancur lebur oleh Israel selama perang Gaza terakhir kemarin.
Termasuk lima blok menara pemukiman di tengah Kota Gaza, wilayah yang padat penduduk.
Baca Juga: Inilah Yasser Arafat, Tokoh Perdamaian untuk Pembebasan Tanah Palestina, Kematiannya Karena Racun?