Find Us On Social Media :

Makin Ke Sini Aksi Israel ke Palestina Semakin Mirip dengan Apartheid, Tapi Begini Perbedaannya

By Maymunah Nasution, Minggu, 30 Mei 2021 | 10:16 WIB

Bombardir bom dari Israel meninggalkan trauma medalam pada anak-anak di Palestina.

Hampir 17 ribu lebih rumah sebagian rusak dan 120 ribu warga Palestina dipaksa diusir dari rumah mereka.

Infrastruktur sipil ditarget dengan bebas oleh Israel, lebih dari 70 gedung pemerintah dihancurkan, termasuk kantor polisi dan fasilitas jasa publik lainnya.

Setidaknya 66 sekolah rusak oleh pengeboman Israel, tiga masjid benar-benar hancur, 40 masjid lain dan satu gereja rusak.

Israel tidak memberi peringatan apapun jika serangan akan terjadi, menyebabkan warga sakit dan orang tua tidak ada waktu untuk mengevakuasi rumah mereka.

Baca Juga: Netanyahu dan Serangan Israel Bebaskan Sandera dari Teroris di Entebbe

New York Times laporkan serangan Israel di gedung pemukiman penduduk di Deir Al-Balah Rabu terakhir itu membunuh pasangan suami istri dan anak berumur 2 tahun mereka, serta melukai yang lain.

Wanita yang terbunuh hamil dan suaminya lumpuh.

Sangat tidak mungkin jika mereka adalah ancaman bagi negara Israel yang lengkap dengan senjata nuklirnya.

Sebagian besar aktivis Palestina dan komentator mencari cara menghindari apapun yang menuntun kepada anti-Semitisme.

Baca Juga: Unggul Telak dengan Peralatan Perang Canggihnya, Nyatanya Pertempuran Israel-Palestina, Justru Mempermalukan Israel dan Pendukung Zionis Arabnya