Find Us On Social Media :

Sudah Jadi Militer Terkuat di Dunia, Joe Biden Tetap Gelontorkan Uang Rp10.229 Triliun untuk Amerika, 'Semua Karena China'

By Mentari DP, Minggu, 30 Mei 2021 | 06:30 WIB

Militer Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan China memang tidak akur.

Kedua negara sama-sama tidak mau kalah. Mulai dari ekonomi hingga militer.

Guna mencegah China menjadi salah satu negara adidaya di dunia, AS melakukan banyak hal.

Baca Juga: 242 Orang Tewas di Jalur Gaza, PBB Siap Hukum Israel, Benjamin Netanyahu: Mereka Anti-Israel

Dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (29/5/2021), oleh karenanya Pentagon dilaporkan berusaha melepaskan beberapa peralatan lamanya dengan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.

Inisiatif ini berfokus pada penentangan terhadap China di Indo-Pasifik dan bermaksud untuk meningkatkan persiapan AS dengan mendukung radar, satelit, dan sistem rudal di wilayah tersebut.

Untuk merealisasikannya, Pentagon mendapat anggaran dari Departemen Pertahanan Presiden AS Joe Biden sebesar 715 miliar Dolar AS (Rp10.229 triliun).

Di mana uang tersebut dialokasikan untuk sistem yang sudah tua dan untuk memodernisasi persediaan senjata nuklir AS.

Baca Juga: China dan Australia Siap Perang Habis-habisan, Amerika Kirim Banyak Senjata ke Negeri Kangguru

AS juga memperluas kemampuan militer di masa depan.

Menurut Reuters, permintaan anggaran pertahanan akan mencakup pengeluaran untuk kesiapan pasukan, dan luar angkasam

Nantinya Pacific Deterrence Initiative akan mengimbangi pembangunan militer China di wilayah tersebut, dan tentunya teknologi senjata nuklir.

Permintaan anggaran dilaporkan akan mendanai pembelian kapal dan pesawat terbang, serta pemeliharaan dan upah.

Tetapi tambahan 38 miliar Dolar AS disisihkan untuk program terkait pertahanan di Biro Investigasi Federal, Departemen Energi, dan lembaga lainnya.

Sehingga total anggaran keamanan nasional menjadi 753 miliar Dolar AS, yang merupakan peningkatan 1,7% di atas angka untuk tahun 2021.

Ketika militer AS berupaya memperkuat kemampuan untuk bersaing dengan Rusia dan China, fokus mereka adalah mengembangkan dan menguji rudal hipersonik dan sistem senjata.

Selain itu, pemerintahan Biden dilaporkan akan meminta 85 jet tempur F-35 siluman dari Lockheed Martin sebagai bagian dari tujuan bersaing Pentagon.

Meskipun anggaran presiden untuk tahun 2021 dan 2020 masing-masing hanya meminta 79 dan 78 pesawat tempur F-35, Kongres pada akhirnya menyetujui jet tambahan.

Baca Juga: Sebelum Jadi Momok KKB Papua, Ternyata Nama 'Pasukan Setan' Begitu Melegenda Kala Agresi Militer Belanda, Bahkan Kompeni Sampai Tunggang Langgang

Senator dan gubernur sangat mendukung F-35, yang memiliki basis manufaktur besar.

Ada juga rencana pembuatan kapal Angkatan Laut AS hingga 2022, yang dirilis pada bulan-bulan terakhir kepresidenan Trump, termasuk 12 kapal kombatan permukaan tambahan.

Namun, menurut sumber, permintaan Biden hanya mencakup delapan kapal perang baru.

Sambil mengurangi jumlah sistem yang ketinggalan zaman, pemerintahan Biden akan terus berinvestasi dalam memodernisasi triad nuklir AS.

Itu sebuah proyek mahal yang diperkirakan oleh Kantor Anggaran Kongres akan menelan biaya rata-rata lebih dari 60 miliar Dolar AS per tahun selama dekade berikutnya dan lebih dari satu triliun dolar secara total.

Baca Juga: Melalui Video Call, Anak-anak Ini Histeris Lihat Detik-detik Ibunya Meninggal Dunia Karena Covid-19