Find Us On Social Media :

Agen Ganda Mata Hari Mungkin Dihukum Mati Sebagai Wanita Tidak Bersalah

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 26 Mei 2021 | 14:40 WIB

Sosok Mata Hari di film dokumenter The Naked Spy.

Tetapi popularitasnya mulai berkurang dan dia dipaksa kembali ke prostitusi sebelum Perang Dunia I meletus pada tahun 1914.

Sebagai warga negara netral Belanda, dia masih bisa bebas berpindah dari satu negara ke negara lain meskipun terjadi perang.

Pada tahun 1916, dia menyita bulunya di perbatasan Jerman dan setelah itu ditawari uang untuk memata-matai Prancis.

Dia mengambil uang itu, tetapi kemudian mengatakan dia tidak pernah benar-benar melakukan mata-mata, hanya menyampaikan informasi lama, dan mengambil uang itu sebagai pembayaran untuk barang-barangnya yang disita.

Namun, ketika dia ditawari uang oleh Prancis untuk memata-matai Jerman, dia lalai menyebutkan "perjanjian" -nya dengan Jerman.

Pada November 1916 dia ditahan di London dalam perjalanan pulang dari Spanyol dan diinterogasi oleh petugas kontra-spionase Inggris Sir Basil Thomson, tetapi kemudian dibebaskan.

Pada bulan Januari 1917, Prancis mencegat pesan untuk agen H21 (dikirim dengan kode yang diketahui Jerman telah rusak) dan mencurigai agen tersebut adalah Mata Hari, melansir dari dailytelegraph.

Dia ditangkap dan diinterogasi tanpa henti. Persona putri Indonesia dan pergaulan bebasnya dilihat sebagai tanda bahwa dia tidak dapat dipercaya.

Dalam persidangannya pada Juli 1917, diklaim bahwa dia tidak diizinkan memanggil dua saksi yang bisa membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Baca Juga: Kisah Mata Hari, Wanita Keturunan Jawa yang Jadi Mata-mata Dua Negara