Find Us On Social Media :

Kisah Mata Hari, Wanita Keturunan Jawa yang Jadi Mata-mata Dua Negara

By Mentari DP, Selasa, 15 Oktober 2019 | 12:30 WIB

 

Intisari-Online.com – Anda tahu siapa itu Mata Hari?

Mata Hari adalah nama panggung dari Margaretha Geertruida "Grietje" Zelle.

Ia adalah seorang penari eksotis dan pelacur yang dihukum tembak mati di Prancis atas tuduhan menjadi mata-mata saat Perang Dunia I.

Mata Hari lahir di Leeuwarden, Belanda pada 7 Agustus 1876 dan meninggal di Vincennes, Perancis pada 15 Oktober 1917, 102 tahun yang lalu.

Baca Juga: Letusan Awan Panas Gunung Merapi: Meski Merapi Meletus, Penjaga Gunung Tak Boleh Melarikan Diri

Keturunan Belanda-Jawa        

Ia lahir dari pasangan pembuat topi asal Belanda, Adam Zelle dan istri seorang keturunan Belanda-Jawa, Antje van der Meulen pada 1876.

Sayang pada awal kisah romansanya, ia bertemu dengan Rudolf MacLeod—Kapten di Hindia Belanda (Indonesia) yang kerap berselingkuh dan menyiksanya.

Dari MacLeod, ia memiliki dua anak, satu lelaki dan satu perempuan.

Si sulung lelaki, yang lahir dengan kekurangan fisik, tidak berumur panjang.

Sementara si bungsu dititipkan pada pihak keluarga pascaperceraian kedua orangtuanya.

Margaretha kemudian menuju Paris, mengubah nama menjadi "Mata Hari".

Bahasa yang tentu asing bagi warga setempat, namun menambah kesan misterius dari tari panggungnya.

Baca Juga: Sulli, Mantan Anggota f(x) Meninggal Dunia: Penting untuk Diingat, Ini Tanda-tanda Orang yang Ingin Bunuh Diri