Tahun 2019, media pemerintah menyelesaikan animo terhadap warga Palestina untuk melegalkan peningkatan kerjasama keamanan antara Mesir dan Israel.
Selain itu juga mempelopori kampanye kotor melawan Ramy Shaath, pendiri pegerakan BDS dari Mesir, untuk melegalkan penahanannya.
Dalam beberapa hari, pengamat mencatat pemerintah Mesir memang menyetir retorika mereka menjadi belokan mendadak.
Di tengah toleransi atas solidaritas Palestina yang subur oleh pemerintah penerus Mesir, sudah rahasia umum jika bukan itu kepentingan utama rezim yang saat ini memimpin Mesir.
Saat warga tewas dan terluka membanjiri Rumah Sakit Shifa di Gaza saat pengeboman Israel di Gaza, tahun 2018 lalu Kementerian Kesehatan Palestina memanggil Mesir meminta disumbangi obat ke RS di Gaza.
Kemenkes Palestina juga meminta kru medis dan ahli bedah memindahkan yang terluka ke RS di Mesir.
Turki adalah negara yang menjawab panggilan ini, tapi ketika pesawat mereka sampai untuk memindahkan korban-korban, otoritas Mesir memblokir mereka mendarat di bandara Mesir.
Namun tidak kali ini.