Find Us On Social Media :

Menang di Ekspor Minyak Bumi, Terkuak Mengapa Ekonomi Timor Leste Masih Terseok-seok

By Maymunah Nasution, Sabtu, 22 Mei 2021 | 17:40 WIB

Ilustrasi, Timor Leste dan minyak bumi.

Pertama adalah perselisihan politik yang telah menyeret negara itu menjauh dari investasi jangka panjangnya.

Sejak krisis tahun 2006, Timoe Leste telah kesulitan dengan ketidakpaduan politik, buktinya adalah dalam 15 tahun saja negara itu memiliki 6 pemerintahan yang berbeda-beda.

Konsekuensinya, negara dipaksa melakukan kebijakan jangka pendek untuk memastikan kerjasama pemerintahan, daripada menyusun strategi investasi jangka panjang.

Ketika Pemerintahan Konstitusi Ke-VIII dibentuk, Perdana Menteri saat ini Taur Matan Ruak mengklaim untuk menjadi pemimpin pemerintahan roda tiga karena kabinetnya tidak penuh.

Baca Juga: Bisa Lumpuhkan Ekonomi Satu Generasi, Proyek 'Arogan' Xanana Gusmao Dipastikan Hanya Jadi Impian, Kecuali Timor Leste Rela Menyerahkan Kedaulatan Bangsanya

Namun tahun lalu, FRETILIN Mengganti Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Leste sebagai bagian koalisi berkuasa untuk melanjutkan mandat Pemerintahan Konstitusi Ke-VIII.

Akhirnya, pemerintah tiga roda pun berakhir.

Sudah pasti, stabilitas pemerintahan koalisi akan tetap dipertanyakan setidaknya sampai pemilihan 2023 mendatang.

Dengan itu, pemerintah tidak dapat benar-benar menerapkan aturan mengembangkan program komprehensif dan penilaian distribusi dana yang kritis untuk sektor yang bisa berkontribusi untuk pengembangan jangka panjang.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Beginilah Kondisi Ekonomi Timor Leste Sekarang Setelah Dihajar Banjir Dasyat di Tengah Situasi Pandemi Covid-19