Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat ke-33, Harry Truman, adalah sosok pemimpin dunia pertama yang mengakui Israel ketika Negeri Yahudi didirikan pada tahun 1948.
Dengan perannya itu, ia pun dijuluki sebagai 'Orang yang Membantu Menciptakan Negara Israel'.
Begitulah Presiden Harry Truman diperkenalkan oleh sahabat Yahudinya, Eddie Jacobson kepada pejabat Amerika-Yahudi ketika menghadiri Seminar Teologi Yahudi di Upper West Side Manhattan pada November 1953.
Selain dikenal sebagai sahabat Truman, Eddi Jacobson juga merupakan mitra bisnis Presiden AS ke-33 itu.
Kedekatannya dengan Jacobson disebut sebagai salah satu hal yang memengaruhi keputusan Truman untuk mengakui Negara Israel.
Ketika diperkenalkan sebagai 'Orang yang Membantu Menciptakan Negara Israel', dikisahkan Truman mengoreksi temannya, “Apa maksud Anda 'membantu menciptakan?' Saya Cyrus. Saya Cyrus," katanya.
Cyrus merujuk pada raja Persia 2.500 tahun lalu yang mengalahkan Babilonia dan mengizinkan elit yang diasingkan dari Kerajaan Yehuda untuk kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci.
Tampil sebagai wakil Amerika Serikat untuk mengakui Negara Israel memang menjadi kebanggaan bagi Truman, namun rupanya ia juga mengeluhkan tentang sikap orang-orang Yahudi Amerika yang melobi pemerintah AS.
Melansir The Jerusalem Post (31/5/2020) oleh Evi Kavon, disebut dengan caranya sendiri, Harry Truman adalah seorang Cyrus modern, dan orang Yahudi telah menyadarinya sejak saat itu.
Dia adalah pahlawan pada saat Israel sangat membutuhkan pahlawan.
Namun demikian, jika Harry Truman adalah seorang Cyrus modern, selama peristiwa-peristiwa yang mengarah pada status kenegaraan Israel, dikatakan dia adalah seorang Cyrus yang enggan.
Keputusan Truman untuk mengakui Negara Israel menunjukkan keberaniannya.
Pasalnya, ia harus menghadapi tekanan kuat dari pendukung orang Arab di Departemen Luar Negeri dan pihak militer.
Rupanya bukan tekanan tersebut yang dikeluhkannya, justru ia terungkap sangat membenci upaya lobi orang Yahudi Amerika yang mendukung pembentukan Negara Yahudi.
Hal itu seperti yang ditunjukkannya pada para pejabat AS.
Sebagai Presiden, Truman mengeluh kepada Eleanor Roosevelt, "Tindakan Zionis AS kami pada akhirnya akan merugikan semua orang terhadap apa yang mereka coba lakukan."
Sementara pada Juli 1947, presiden mengeluh bahwa Henry Morgenthau Jr., mantan menteri keuangan dan kemudian kepala United Jewish Appeal, menekannya untuk memaksa Inggris mengizinkan kapal pengungsi Keluaran 1947 masuk ke Tanah Israel.
Baca Juga: Mengapa Kebangkitan Nasional Sangat Penting bagi Indonesia?
Truman memang seorang pendukung orang-orang Yahudi, tetapi dia tidak ingin ditekan oleh orang-orang Yahudi Amerika untuk bertindak atas nama Yishuv (populasi Yahudi pra-negara).
Itu mungkin berbeda dari Cyrus asli di masa lalu yang tampaknya tidak memiliki masalah dengan permintaan orang Yahudi untuk kembali ke Yerusalem.
Pada bulan Juli 2003, Museum dan Perpustakaan Kepresidenan Truman di Independence, Missouri, merilis entri yang mengejutkan dari buku harian Truman pada tahun 1947.
Truman menulis bahwa orang Yahudi “tidak memiliki rasa proporsional dan juga tidak memiliki penilaian tentang urusan dunia”.
Selanjutnya ia mengatakan, “Orang Yahudi, menurut saya sangat, sangat egois. Mereka tidak peduli berapa banyak orang Estonia, Latvia, Finlandia, Polandia, Yugoslavia atau Yunani yang dibunuh atau dianiaya selama orang Yahudi mendapat perlakuan khusus.
"Namun ketika mereka memiliki kekuasaan, fisik, keuangan, politik, baik Hitler maupun Stalin tidak ada apa-apanya dibanding mereka untuk kekejaman atau penganiayaan terhadap yang tertindas."
Truman menulisnya pada tanggal 21 Juli 1947.
Presiden Truman sendiri mengakui Israel ada 14 Mei 1948 hanya 11 menit setelah David Ben-Gurion, kepala Pemerintah Sementara Yahudi, mengeluarkan Proklamasi Kemerdekaan Israel di Tel Aviv.
(*)