Intisari-Online.com - Pada 638 Masehi, Khalifah Umar Bin Khattab berhasil menaklukkan Yerusalem dan merebut kembali Masjid Al Aqsa.
Pasukan Islam masuk ke Al-Quds di Yerusalem untuk mengusir tentara penjajah Bizantium (Romawi Timur) dan penduduknya menetapkan syarat bahwa kota suci itu hendaknya diserahkan kepada Khalifah Umar Ibn Khattab.
Ketika umat Islam menaklukkan kota Yerusalem, mereka berusaha untuk menghidupkan kembali Yerusalem sebagai tempat ibadah.
Kuil kuno Yerusalem telah dibangun kembali berkali-kali, terakhir oleh Herodes sekitar 20 SM.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Masjid Al Aqsa Begitu Penting, yang Jadi Rebutan Israel dan Palestina
Namun, pada 70 M, orang Romawi menghancurkan kuil itu setelah pemberontakan Yahudi di Palestina.
Orang Yahudi dilarang memasuki kota dan Yudaisme semuanya kecuali mati di Yerusalem.
Melansir Islamstory.com, area tempat kuil berdiri tetap menjadi gurun selama beberapa ratus tahun ke depan.
Orang Romawi menggunakan daerah itu sebagai tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Misteri Sakhrah di Masjid Al Aqsa, Batu Pijakan Nabi Muhammad SAW Saat Mi’raj