Penulis
Intisari-online.com - KKB Papua atau kelompok kriminal bersenjata, asal Papua, dikenal sebagai kelompok yang brutal.
Tak hanya melawan aparat menggunakan senapan, tak jarang KKB menyakiti penduduk sekitar dengan senjata api.
Selain itu, KKB kini tengah diburu oleh Indonesia, setelah dilabeli sebagai kelompok teroris oleh pemerintah.
Meski dikenal karena kebengisannya, ternyata KKB juga melakukan tugas selain menggunakan senjata api.
Baca Juga: KKB Papua Diduga Berulah, Dua Prajurit TNI Gugur Setelah Dikeroyok oleh 20 Orang
Tugas tersebut berkaitan dengan pengintaian seperti mata-mata dan juga mencari bantuan dana untuk membiayai kelompok tersebut.
Melansir Tribunnews, pada Senin (17/5/21), hal itu terungkap setelah ada tiga anggota KKB Papua yang membuntuti aparat di Papua.
Namun, tiga anggota KKB tersebut kemudian menyerahkan diri pada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang melakukan patroli di Kampung Merah, Papua, Sabtu (15/5).
Mereka diketahui adalah anggota teroris KKB dari kelompok Lekagak Telengen.
Baca Juga: Mengenal M16 Senjata KKB Papua Selain AK47, Dari Mana Mereka Dapat Stok Senjata Itu?
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan mereka menyerahkan diri masing-masing berinisial YAW (34) MM (17) dan OM (41).
"Tiga orang ini menyerahkan diri merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen," kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5).
Mereka merupakan anggota kelompok teroris yang diperiksa oleh petugas.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui perang masing-masing anggota tersebut.
Ternyata memiliki peran tak hanya mengangkat senjata, tetapi mereka melakukan tugas mencari dana ke masyarakat.
Berdasarkan pengakuan dari ketiganya, mereka juga mengatakan memiliki tugas yang berbeda-beda.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa KKB Papua Sulit Diberantas, Benarkah Dilindungi Tokoh Lokal?
Suriastawa mengatakan YAW terlibat dalam perang di Tembagapura tahun 2017-2019.
Namun, ia tidak bertugas untuk berperang dengan senapan, melainkan melakukan tugas rahasia yaitu pemantauan aparat keamanan yang akan memasuki kampung Tigilobak.
Sementara MM, melakukan tugas sebagai pencari logistik dan dana dari masayarakat.
Sedangkan OM, melakukan tugas sebagai pendamping YAW dan MM melaksanakan tugasnya, kata Suriastawa.
Selain menyerahkan diri, mereka juga menyerahkan beberapa senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunsi SS2, softgun, beberapa dokumen, ransel, ponsel dan lainnya.
"Saat ini, ketiga teroris dan barang bukti sudah diserahkan kepada petugas Nemangkawi Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut," kata Suriastawa.
Sementara itu, sebelumnya nama Paniel Kogoya menjadi sorotan setelah berhasil diamankan oleh petugas keamanan.
Dia bertugas sebagai sosok pemasok dana dan senjata bagi KKB Papua.
Bahkan, Paniel Kogoya diketahui telah menggelontorkan uang hingga Rp1 miliar untuk membeli senjata dan amunisi untuk KKB Papua.
Dana tersebut, konon didapatkan dari Ges Gwijangge, anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.