Intisari-online.com -Baru-baru ini ada tiga anggota KKB Papua yang menyerahkan diri ke aparat.
Anggota yang beroperasi di Lekagak Telenggen itu menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl Papua, Sabtu 15/5/2021.
Mereka adalah YAW (34), MM (17), dan OM (41).
Ketiganya punya peran sendiri-sendiri.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa KKB Papua Sulit Diberantas, Benarkah Dilindungi Tokoh Lokal?
Dilansir dari Tribunnews, YAW bertugas memantau aparat keamanan yang masuk ke Kampung Tigilobak.
MM bertugas mencari logistik dan dana dari masyarakat digunakan untuk membeli senjata KKB Papua, sedangkan OM mendampingi keduanya.
Saat menyerahkan diri mereka juga menyerahkan senjata.
Beberapa senjata itu adalah senapan angin, golok, anak panah, munisi SS2, softgun, dokumen-dokumen, ransel, ponsel dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pantas Saja TNI-Polri Habis-habisanBuru KKB Papua, Ternyata Dapat Misi Khusus dari Presiden Jokowi
KKB Papua sendiri memiliki senjata andalan berupa senapan AK-47 dan M16.
Berikut adalah beberapa keunggulan dari senjata M16 dilansir dari forces.net.
M16 digadang-gadang menjadi senapan yang mengubah dunia.
Senjata ini sendiri memiliki rancangan yang menakjubkan, dan telah menjadi senapan yang digunakan paling lama dalam sejarah militer Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Inilah Senapan AK-47 Senjata KKB Papua, Legendaris Sejak Perang Dunia Kedua dan Perang Vietnam
Senapan ini didinginkan dengan udara, dioperasikan dengan gas, memiliki sistem senjata moduler, yang artinya komponen dapat disetel ulang untuk berbagai tugas yang berbeda.
Senapan dapat dibuat menggunakan bahan pengganti seperti kayu dan baja dan beberapa bagian bahkan bisa dicetak secara tiga dimensi.
Perusahaan senjata Colt memperkirakan lebih dari 8 juta M16 dan varian M16 telah dijual ke seluruh dunia.
Pada Mei 2018 gelanggang tengah Manchester City Raheem Sterling menghadapi kritik dari pers atas tato di betis kanannya.
Rupanya tato yang ia pasang adalah tato senapan M16.
Tato itu memiliki makna lebih dalam daripada arti 'tembak'.
Saat ia berusia dua tahun, ayahnya tertembak mati di Jamaika, membuat ibunya memindahkan keluarga mereka ke Inggris.
Untuk Sterling, tato itu tidak hanya simbol kekuatan dan agresi tapi juga pengingat ayahnya dan tragedi yang bisa dibawa senjata.
Di tengah Perang Dunia Kedua AS berniat menggantikan senapan semi-otomatis dan otomatis seperti M1 dan M3 yang mana sudah memenangkan perang untuk Sekutu.
Senapan-senapan itu bisa diandalkan, kuat dan akurat, tapi berat dan tidak bisa menghadapi serbuan kelompok besar.
Batalyon Infanteri AS yang berperang di Korea sering menghadapi musuh dalam situasi berdekatan.
Hal itu menjadi kelemahan bagi M1 yang cocok untuk tembakan jarak jauh.
Karena konflik AS semakin lebar militer pun ingin senapan yang bisa dipakai di mana saja mereka berada.
Akhirnya terciptalah M16 dan M14.
M14 adalah senapan M1 yang sudah dikembangkan, lebih ringan dan suplai amunisinya lebih banyak dan akurasinya lebih besar saat menembak dalam mode semi otomatis.
Namun meski perkembangan sejelas itu, senapan ini mahal diproduksi dan tidak bisa diandalkan.
Banyak masalah juga terlibat atas perkembangan M14, akhirnya di awal tahun 1963 M14 digantikan oleh AR-15 yang dinamai M16.
M16 memiliki keunggulan bisa menembak lebih jauh karena menggunakan bubuk bola dan memiliki pegangan tangan kiri dan kanan dan laras yang lebih tebal.
Sepanjang tahun 1960-an perang Vietnam menggelora dan M16 dipakai prajurit AS di sana.
Prajurit mengaku senapan itu tidak bisa diandalkan dan sering macet.
Baca Juga: 3 Anggotanya Serahkan Diri, KKB Papua Lekagak Telenggen Pernah Nekat Serang Freeport
M16 dilaporkan kalah dengan AK-47 meski jauh lebih tua.
Meski begitu M16 tetap memiliki penggemarnya dari sudut pandang estetika.
Bentuk geometri senjata yang halus membuat senapan tampak elegan.
M16 saat ini masih dipakai di 15 negara NATO dan lebih dari 80 negara di dunia.
Senapan ini diadopsi oleh pasukan SAS Inggris dan juga Argentina.
Dari Afghanistan sampai Uganda, M16 menjadi tandingan bagi AK-47 buatan Uni Soviet.
Meski begitudua senapan ini malah menjadi senjata KKB Papua
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini