Penulis
Intisari-Online.com – Meski Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tak banyak negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia ini.
Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, pada 22 Maret 1946.
Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia semakin menguat setelah kedua negara tersebut membuka hubungan diplomatik.
Ditandai dengan penandatanganan The Treaty of Friendship and Cordiality atau perjanjian persahabatan, hubungan diplomatik itu terjadi pada 10 Juni 1947.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, H. Agus Salim dan Perdana Menteri Mesir, Mr. Fahmy El Nouikrasy.
Berdirilah Kantor Perwakilan Indonesia di Mesir dua bulan kemudian, dengan H.M. Rasyidi sebagai kuasa usaha.
Kemudian pada 1949 dilakukan pembukaan Perwakilan Republik Indonesia di Kairo.
Tidak hanya itu, Mesir juga memiliki perwakilan di Indonesia.
Kemudian pada tanggal 25 Februari 1950, kantor tersebut ditingkatkan menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia dengan Rasyidi sebagai duta besar pertama.
Tidak hanya Mesir, pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia kemudian diikuti oleh negara-negara lain, khususnya negara Arab, seperti Syria, Irak, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia, dan Afghanistan.
Pada 19 November 1946, secara resmi keputusan Sidang Dewan Liga Arab menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab untuk mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.
Liga Arab beralasan untuk memberikan dukungan didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan.
Negara Arab mengakui kemerdekaan Indonesia sendiri berawal dari pergerakan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Mesir.
Rupanya, mereka melakukan kampanye dan demonstrasi bersama organisasi Ikhwanul Muslimin yang menuntut untuk mengakui kemerdekaan Indonesia dan memerangi kolonialisme di dunia.
Mesir kemudian memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946 itu setelah meluasnya dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Melansir dari National Geographic, penyebarluasan kemerdekaan Indonesia baik ke dalam negeri dan luar negeri dilakuakn setelah pembacaan proklamasi.
Dengan menggunakan radiolah penyebarluasan kemerdekaan dilakukan hingga ke luar negeri.
Baca Juga: China Jadi Negara Pertama Pencetus yang Meluncurkan Paspor Virus! Untuk Apa?
Setelah itu radio-radio internasional di Inggris, Amerika, dan Singapura pun berhasil ‘menangkap’ siaran tersebut.
Kunjungan ke negara-negara Arab oleh diplomat Indonesia pun dilakukan setelah penandatanganan perjajian persahabatan Indonesia-Mesir.
Sejumlah negara Arab yang dikunjungi, antara lain:
Suriah
Suriah menjadi negara Arab pertama yang dikunjungi oleh diplomat Indonesia setelah penandatanganan perjanjian persahabatan Indonesia-Mesir itu.
Pada 2 Juli 1947, Agus Salim sebagai perwakilan diplomat Indonesia segera mengadakan perjanjian persahabatan dengan Suriah di Damaskus.
Indonesia secara resmi telah diakui sebagai negara berdaulat oleh pemerintah Suriah, melalui penandatanganan perjanjian persahabatan tersebut.
Lebanon
Misi diplomatik Indonesia berlanjut ke negara Lebanon, pada 21 Juli 1947.
Agus Salim melakukan perundingan bersama perdana menteri Lebanon bernama Riadh al Solh.
Perundingan antara Agus Salim dan Riadh al Solh berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan dari Indonesia.
Pemerintah Lebanon pun secara resmi memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 29 Juli 1947.
Arab Saudi
Setelah mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Lebanon, Indonesia melanjutkan misi diplomatiknya ke Saudi Arabia.
Dalam kunjungan ke Arab Saudi, Mohammad Rasjidi menggantikan posisi Agus Salim sebagai ketua diplomat karena Agus Salim harus menghadiri Sidang Dewan Keamanan di New York.
Dalam jurnal Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab pada tahun 1947 (2007) karya Suranta Abd. Rahman, misi diplomatik Indonesia ke Arab Saudi, Mohammad Rasjidi melakukan perundingan dengan raja Abdul Aziz al Saud.
Arab Saudi secara resmi memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Indonesia pada tanggal 21 November 1947, setelah melalui perundingan tersebut.
Yaman
Yaman secara resmi mengakui kemerdekaan RI pada 20 November 1947.
Pengakuan kedaulatan tersebut disampaikan melalui perwakilan Yaman di Liga Arab.
Negara Arab terakhir inilah yang mengakui kedaulatan Indonesia pada masa revolusi Indonesia. (Khaerunisa)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari