China Jadi Negara Pertama Pencetus yang Meluncurkan Paspor Virus! Untuk Apa?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

China Luncurkan Paspor Virus

Intisari-Online.com -China meluncurkan program sertifikasi kesehatan untuk perjalanan domestik pada Selasa (9/3/2021), dan menjadi pencetus "virus paspor" pertama di dunia.

Di China, melalui platform media sosial China WeChat, sertifikat digital dapat diperoleh, yang menunjukkan status vaksinasi pengguna dan hasil tes virus.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengungkapkan bahwa sertifikat tersebut dikeluarkan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas.

Baca Juga: Bukan Sekutu, Tapi Satu Nasib Musuhi China, Jepang Tiba-tiba Bisik-bisik ke India Sambil Singgung Soal China, Inilah yang Mereka Rencanakan

Namun, sertifikat kesehatan internasional saat ini hanya tersedia untuk warga negara China dan belum wajib secara menyeluruh.

Sertifikat tersebut juga tersedia dalam bentuk kertas, atau disebut sebagai "paspor virus" dan merupakan pertama kalinya di dunia.

Selain China, Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk pembuatan "paspor virus" tersebut.

Baca Juga: Sejak Lahir Memang Pria, Terbukti Tak Pernah Lakukan Operasi Transgender, Inilah Hipospadia Penyebab Alami Apliria Manganang Menjadi Pria Tulen

Uni Eropa juga sedang mengerjakan vaksin "izin masuk hijau" yang akan memungkinkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri.

Program China ini mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pariwisata/turis.

Baca Juga: Benar-benar Seperti Raja, Beginilah Kehidupan Pemimpin Geng Narkoba Meksiko, Punya Pasukan Militer Sendiri Untuk Mengawalnya, Hingga Bangun Rumah Sakit Semdiri Jika Sedang Sakit

"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas China lainnya sudah diperlukan untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan tempat lainnya di China.

Aplikasi ini dapat melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau" apabila kesehatan pengguna tersebut dinyatakan baik.

Baca Juga: Warna Hitam dengan Motif Teratai, Adakah Pesan Tersembunyi di Balik Gaun Meghan Markle Saat Wawancara Oprah?

Selain itu, kode "hijau" juga mendeteksi pengguna yang melakukan kontak dekat dengan orang yang telah didiagnosis dengan virus tersebut.

Namun, sistem ini menimbulkan masalah privasi dan kekhawatiran tentang pengawasan pemerintah.

Baca Juga: Tepat di 'Persimpangan Udara Dunia', AS-China Bersiap Beri Kejutan pada Dunia, Tiongkok Bahkan Sampai Utus Tangan Kanannya

(*)

Artikel Terkait