Find Us On Social Media :

Anak Emasnya Dibombardir Militer Hamas, Amerika Kebingungan Harus Membela Palestina atau Israel, Sementara Dunia Mengecam Israel, Lalu Apa yang Akan Dilakukan AS?

By Khaerunisa, Sabtu, 15 Mei 2021 | 15:00 WIB

Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin negara AS dan Israel yang bersekutu dekat.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste, Jadi Koloni Portugis Sejak Abad ke-16 dan Tak Dilirik Indonesia Sedikitpun Karena Disibukkan Menguasai Irian Barat di New Guinea

Menurut kantor berita Reuters, saling serang antara Israel dan Palestina dalam beberapa hari terakhir ini adalah yang paling serius sejak konflik 2014.

Saat itu, pertempuran itu menewaskan lebih dari 2.100 orang dan 10.000 lainnya luka-luka.

Menurut majalah Vox, kekerasan pecah pada akhir April ketika warga Palestina memprotes polisi Israel karena tidak mengizinkan mereka memasuki Yerusalem.

Warga Palestina menganggap hal itu sebagai tindakan membatasi kebebasan berkumpul dan kebebasan beragama, sementara polisi Israel bersikeras ini hanya melakukan langkah untuk menjaga ketertiban.

Baca Juga: Pancasila sebagai Sistem Filsafat untuk Menunjang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Selain itu, mereka juga marah karena belum lama ini pemerintah Israel mengusir beberapa warga Palestina dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.

Hal tersebut juga telah menjadi penyebab utama banyak bentrokan sejak awal tahun ini.

Bermula dari keputusan Pengadilan Regional Yerusalem memenangkan pemukim Yahudi yang ingin pindah ke tanah yang menjadi rumah bagi banyak keluarga Palestina.

Israel kembali mendapat banyak kecaman dari dunia internasional terkait perlakuannya terhadap warga Palestina, AS pun berada dalam posisi yang sulit.