Namun, dalam penyerangan di Israel tersebut, mereka mengaku mewakili kelompok bersenjara Palestina PFLP-EO.
Okamoto, satu-satunya pelaku penyerangan yang selamat mengaku tak memiliki dendam dengan rakyat Israel.
"Tetapi saya harus melakuannya karena itu adalah tugas saya sebagai seorang prajurit revolusi," kata Okamoto, seperti dikutip dari kompas.com.
Pengadilan militer Israel selanjutnya menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Okamoto yang kemudian dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 13 tahun pada 1985.