Penulis
Intisari-Online.com - Jika Anda mengalami heartburn atau rasa terbakar di dada, jangan diabaikan karena ini bisa menjadi gejala penyakit refluks gastroesofagus.
Heartburn merupakan gejala utama penyakit refluks gastroesogagus.
Gejala lainnya yang bisa Anda amati yaitu seperti mual, muntah, suara serah, sulit menelan, dan sebagainya.
Penyakit refluks gastrofsofagus tentunya tak boleh diremehkan karena bisa berakibat beberapa komplikasi serius jika dibiarkan.
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Refluks Asam Lambung
Beberapa komplikasi serius yang bisa terjadi akibat penyakit refluks gastroesofagus yang tidak ditangani segera misalnya peradangan kerongkongan, ulkus espfagus atau terbentuknya luka bernanah di kerongkongan, hingga kanker kerongkongan.
Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD ini merupakan suatu kelainan pada sfingter (katup) esofagus yang lemah dan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Dikatakan gastroesofageal reflux disease (GERD) apabila kejadian lebih dari 2 kali dalam seminggu selama beberapa pekan.
Apabila Anda sudah mengalami gejala utama penyakit refluks gastroesofagus, yaitu heartburn, sebaiknya segera hindari berbagai makanan berikut ini.
1. Kafein
Kafein yang terkandung di dalam kopi, teh, dan minuman bersoda memberikan efek samping lain di luar dorongan energi bagi beberapa orang.
Menurut Gale Pearson, RD, ahli diet terdaftar di Tidewater Physicians di Newport News, Virginia, AS, stimulan seperti kafein dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah.
Akibatnya, kerongkongan bagian bawah tidak tertutup sebagaimana mestinya.
"Ini menyebabkan isi perut kembali ke kerongkongan dan aliran balik asam dari perut menyebabkan heartburn," kata Pearson.
2. Cokelat
Mungkin ini merupakan makanan favorit banyak orang-orang termasuk Anda.
Tapi, jika mengalami gejala penyakit refluks gastroesofagus, sebaiknya hindari makanan yang satu ini.
Sejumlah besar serotonin atau neurotransmitter "perasaan baik" terletak di bagian usus.
Jika kita mengonsumsi cokelat, maka akan terjadi pelepasan neurotransmitter tersebut dari sel-sel usus dan menyebabkan kerongkongan bagian bawah rileks.
Menurut studi tahun 2014 yang dimuat ke dalam jurnal Experimental and Therapeutic Medicine, sfingter kerongkongan bagian bawah yang rileks memungkinkan lambung mengalirkan asam kembali ke kerongkongan, dan memicu heartburn.
3. Makanan pedas
Satu lagi makanan favorit orang-orang harus dihindari jika mengalami gejala heartburn.
Apabila kita sulit membatasi diri mengonsumsi makanan ini, cobalah banyak bergerak setidaknya selama dua jam setelah mengonsumsi makanan pedas, agar makanan tidak kembali naik ke kerongkongan.
Sederhananya, jangan tiduran sekitar dua hingga jam setelah makan.
4. Makanan asin
Makanan asin atau garam dapur dapat meningkatkan kemungkinan naiknya asam lambung, menurut studi di tahun 2013 yang dimuat ke dalam jurnal Gastroenterology Research and Practice.
Para peneliti mengamati 268 orang yang baru didiagnosis menderita penyakit refluks gastroesofagus (GERD), dan 269 orang tanpa GERD.
Peneliti mencari makanan yang berkontribusi meningkatkan risiko GERD.
Dari situ ditemukan bahwa tingginya asupan daging, minyak, garam dan kalsium dikaitkan dengan risiko GERD yang lebih tinggi.
5. Lemon dan jeruk
Buah sitrus seperti jeruk dan lemon mengandung banyak asam sitrat.
Umumnya, lapisan lambung dapat menahan asam, namun esofagus bisa menjadi sensitif.
Jika bukaan kerongkongan di bagian atas perut mengendur, asam sitrat di perut dapat mengarah ke kerongkongan dan menyebabkan refluks asam dan heartburn.
6. Susu
Susu murni juga termasuk salah satu makanan yang sebaginya dihindari jika Anda sering mengalami heartburn.
Ini bukanlah minuman ideal bagi penderita heartburn, karena produk susu tinggi lemak, seperti susu murni dan yogurt memperlambat pencernaan dan menjadi masalah tambahan bagi orang yang intoleransi laktosa.
7. Alkohol
Bahkan meski dalam jumlah sedang, konsumsi alkohol dapat memicu heartburn.
Hal ini terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah menjadi rileks dan mengendur. Selain itu, alkohol meningkatkan jumlah asam lambung yang diproduksi.
Minuman dengan kadar alkohol rendah seperti bir dan wine bisa merangsang sekresi asam lambung dan pelepasan gastrin, sehingga meningkatkan risiko heartburn.
Jadi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol, juga berbagai makanan dan minuman di atas jika Anda mengalami gejala penyakit refluks gastroesofagus ini.
Sebaiknya, juga segera periksakan diri ke dokter agar penyakit yang mungkin diderita bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
(*)