Find Us On Social Media :

Seperti Apa Kekuatan Militer Timor Leste? Wilayah yang Pernah Jadi Ajang Adu Kekuatan Jepang dan Pasukan Sekutu hingga 'Dihajar' Invasi Indonesia

By Khaerunisa, Minggu, 9 Mei 2021 | 16:35 WIB

ilustrasi - Timor Leste

Intisari-Online.com - Kekuatan militer penting bagi sebuah negara merdeka mempertahankan kedaulatannya, seperti apa kekuatan militer Timor Leste?

Timor Leste merupakan negara termuda di kawasan Asia Tenggara, yang baru merdeka dan diakui secara internasional pada 20 Mei 2002.

Referendum Timor Leste yang diselenggarakan pada 30 Agustus 1999 membawa bekas wilayah Indonesia kepada kemerdekaannya.

Sebuah kemerdekaan yang telah lama dinanti dan diperjuangkan rakyat Timor Leste.

Baca Juga: Padahal Dijajah Portugis Selama 4 Abad Lamanya, Timor Leste Malah Memujanya Sebagai Teman Dekat, Sampai-Sampai Memperlakukan 'Bekas Penjajahnya' Seistimewa Ini

Perlawanan rakyat Timor Leste terus dilakukan untuk melepaskan diri dari Indonesia setidaknya selama 24 tahun lamanya.

Wilayah tersebut diinvasi Indonesia tahun 1975 dan saat itu menjadikannya provinsi ke-27.

Operasi Seroja yang dilancarkan ke wilayah berjuluk 'Bumi Lorosae' berhasil membuat wilayah tersebut berintegrasi dengan Indonesia, namun selanjutnya berbagai kekacauan menyusul.

Jauh sebelum menghadapi ganasnya pasukan Indonesia, Timor Leste telah melewati masa-masa menjadi ajang adu kekuatan antara pasukan Jepang dan Pasukan sekutu dalam Perang Dunia 2.

Baca Juga: Latar Belakang dan Isi Perjanjian Saragosa, Ketika Portugis Depak Spanyol dari 'Kepulauan Rempah-rempah'

Saat Perang Dunia 2 berkecamuk, wilayah Timor Leste dikuasai Portugal yang punya kebijakan netralitas.

Tapi, tentara Belanda dan Australia tetap mendarat di Timor Leste, melawan keinginan Portugis.

Mereka takut akan dorongan Jepang ke selatan, bukan untuk melindungi orang Timor, melainkan untuk menggagalkan kemungkinan serangan terhadap Australia.

Sekitar tiga bulan setelah kedatangan pasukan sekutu, kemudian pada bulan Februari 1942, datanglah pasukan Jepang menginvasi wilayah Timor Leste.

Baca Juga: Inilah Tentara Surgawi Pasukan KKB Papua yang Berani Tantang Pasukan Setan dari Militer Indonesia, Sekuat Apa Mereka Sampai Berani Menantangnya

Pulau itu pun menjadi ajang perang antara Jepang dan sekutu.

Setelah melewati masa pemberontakan melawan kekuasaan Portugis, rakyat Timor Leste pun harus menghadapi kekacauan pertempuran tersebut.

Pasukan sekutu yang kewalahan menghadapi banyaknya pasukan Jepang yang mendarat di Timor Leste, dan berhasil 'melarikan diri' dari pulau itu.

Pihak sekutu mengevakuasi semua gerilyawan dan pribumi pendukung pasukan sekutu, serta penjajah Portugis yang telah berperang di pihak sekutu.

Baca Juga: Ramai Disebut Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Setingkat TWK CPNS, BKN Akhirnya Buka Suara

Kapal perang dikirim untuk mengevakuasi mereka, yang membutuhkan sebanyak tiga perjalanan.

Sementara, rakyat Timor Leste yang ditinggalkan dengan kekalahan pasukan sekutu harus menghadapi penindasan pemenangnya, Jepang.

Puluhan ribu warga sipil Timor Leste tewas akibat pendudukan Jepang, yang berlangsung hingga akhir perang pada tahun 1945.

Sejarah Timor Leste dipenuhi dengan pertempuran, tapi bagaimana dengan kekuatan militer Timor Leste sendiri setelah menjadi sebuah negara merdeka?

Baca Juga: Covid-19 Menggila di India, 2 Negara Asia Tenggara, Salah Satunya Indonesia Malah Jadi Sorotan Media Vietnam Ini Karena Aturan yang Diterapkan Pemerintah Ini

Kekuatan Militer Timor Leste

Kekuatan militer Timor Leste terdiri dari F-FDTL (Forcas de Defesa de Timor Leste) yang tugasnya menjaga pertahanan negara.

Lalu ada F-FNTL atau Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) yang lebih mengkhususkan dirinya di dalam negeri.

Namun sebagaimana dilansir Wikiwand, keduanya mempunyai peranan yang tumpang tindih sehingga menyebabkan ketegangan antar layanan.

Bahkan itu diperburuk oleh moral yang buruk dan ketidakdisiplinan dalam F-FDTL.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Malapetaka, Inilah Sebabnya Ada Pasangan Weton yang Dilarang Menikah

Masalah F-FDTL memuncak pada tahun 2006 ketika hampir separuh pasukan dibubarkan menyusul protes atas diskriminasi dan kondisi yang buruk.

Pemecatan tersebut berkontribusi pada keruntuhan umum F-FDTL dan PNTL pada bulan Mei dan memaksa pemerintah meminta penjaga perdamaian asing untuk memulihkan keamanan.

F-FDTL lalu dibangun kembali dengan bantuan asing dan telah menyusun rencana pengembangan kekuatan jangka panjang.

Namun merujuk data dari Global Fire Power, tidak ditemukan nama Timor Leste terpampang. Ini menjadi indikasi bahwa militer negara termuda Asia Tenggara ini sangat kecil hingga tak masuk hitungan.

Baca Juga: Inilah Lodewijk Mandatjan Pemimpin KKB Papua Paling Legendaris, Pernah Temui Presiden Soeharto Namun Justru Menyerah dan Kembali Ke Indonesia Setelah Ungkap Keinginan Aslinya Bagi Papua, Apa Itu?

(*)