Kondisi itu diperburuk dengan audiens yang terfragmentasi, dan penggunaan media sosial yang tinggi.
Konsumsi konten media sosial telah meningkat pesat, sejak Maret tahun lalu. Tepatnya setelah pemerintah India memberlakukan lockdown nasional yang ketat, untuk mengendalikan penyebaran virus.
WhatsApp, yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna di negara ini, adalah platform di mana sebagian besar informasi yang salah dijajakan.
“Meningkatnya jangkauan media sosial semakin mengintensifkan krisis informasi yang salah,” kata Gupta melansir DW pada Selasa (4/5/2021).
Mitos dan kebohongan
Dengan kasus Covid-19 yang melonjak di seluruh negeri, banyak orang yang mudah tertipu semakin menjadi mangsa gelombang peningkatan konten yang menyesatkan dan palsu.
Ini juga memengaruhi upaya vaksinasi massal India, karena banyaknya desas-desus tentang efek buruk vaksin.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini