Padahal dia merupakan pejabat senior pemerintah yang berada di garis depan respons virus corona.
Dia juga menyarankan orang mengonsumsi "chyawanprash" (suplemen makanan), dan "kadha" (minuman herbal dan rempah-rempah) untuk meningkatkan kekebalan mereka.
Pernyataannya memicu kritik dari para dokter, yang mengatakan rekomendasi tersebut dapat mendorong orang mencoba terapi yang belum teruji, dan menunggu terlalu lama untuk mencari pertolongan medis.
"Ini mengherankan dan menyesatkan. Ini akan mendorong orang untuk duduk di rumah, meminum ramuan tersebut dan pada saat mereka sampai di rumah sakit, semuanya akan terlambat," kata Rajan Sharma, mantan presiden nasional Asosiasi Medis India.
Apar Gupta, direktur eksekutif Internet Freedom Foundation, memiliki pandangan serupa.
"Ketika Anda memiliki otoritas publik yang mendukung hal seperti itu, jelas ada kurangnya rasa hormat terhadap sains." Gupta memberi tahu DW.
Misinformasi
Ahli yakin juga rendahnya kepercayaan masyarakat kepada media berita dan lemahnya media layanan publik menyebabkan penyebaran informasi yang salah secara cepat dan luas.