Find Us On Social Media :

Tak Ingin Jadi Minoritas di Tanah Sendiri, Inilah Rasa Takut yang Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kelompok Militan KKB Papua, Langkah Soeharto Redamkan Pemberontakan Justru Jadi Bumerang Serangan Lain

By Maymunah Nasution, Jumat, 7 Mei 2021 | 07:30 WIB

Suku Amungme, suku asli Papua yang diusir dari tempat mereka tinggal oleh Soeharto saat tambang Freeport dibangun. Karena hal inilah rasa nasionalisme dan ingin memisahkan diri dari Indonesia tumbuh di Papua

Ia lantas berjanji membangun kembali Irian Barat.

Janji itu ia lakukan dengan cara ekstrim.

Sama dengan proyek pembangunan lain di era Orde Baru, investor asing didatangkan guna membangun Irian Barat.

Tahun 1973, Soeharto mendirikan tambang Freeport Sulphur dan resmikan berdirinya kota Tembagapura.

Baca Juga: Pantas Saja, Sudah Lama Diberantas KKB Masih Eksis hingga Kini, Ternyata Begini Cara Kelompok Separatis Itu Menambah Jumlah Anggotanya

“Perusahaan ini adalah pelopor penanaman modal asing di Indonesia; dan lebih istimewa lagi dalam modal yang sangat besar. Tuan-tuan datang ke Indonesia dalam keadaan kami yang masih sulit pada tahun 1966,” ujarnya.

Soeharto mengabaikan kondisi alam dan kehidupan suku asli di Papua yang terganggu dengan tambang itu.

Tambang yang didirikan di Pegunungan Ertsberg itu merupakan rumah bagi Suku Amungme yang menjaga alam Gunung Grasberg, gunung emas proyek Freeport.

Tak hanya merusak alam dan mengusir suku asli yang diami Gunung Grasberg, pembangunan di Irian Barat di saat itu juga menghadirkan masalah baru ketika Soeharto memindahkan penduduk dari pulau lain, termasuk Jawa dan Sulawesi, ke Papua.

Baca Juga: Bukan karena Murka Diberi Label Teroris, Ternyata Ini Alasan KKB Ancam Orang Jawa di Tanah Papua, Tragedi di Bumi Borneo Pemicunya