Find Us On Social Media :

Tak Ingin Jadi Minoritas di Tanah Sendiri, Inilah Rasa Takut yang Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kelompok Militan KKB Papua, Langkah Soeharto Redamkan Pemberontakan Justru Jadi Bumerang Serangan Lain

By Maymunah Nasution, Jumat, 7 Mei 2021 | 07:30 WIB

Suku Amungme, suku asli Papua yang diusir dari tempat mereka tinggal oleh Soeharto saat tambang Freeport dibangun. Karena hal inilah rasa nasionalisme dan ingin memisahkan diri dari Indonesia tumbuh di Papua

Ia menemui pimpinan gerakan separatis kala itu, Lodewijk Mandatjan.

Lodewijk adalah pemimpin legendaris pada masanya, ia memimpin 14 ribu anggota kelompok separatis KKB Papua di bawah kendalinya dan lakukan aksi teror tahun 1964-1967.

Soeharto pun menemui Lodewijk pada 11 Januari 1969.

Keduanya bertemu lalu membicarakan gerakan separatis Papua.

Baca Juga: Tak Seperti KKB Papua yang Ketar-ketir Bakal Hadapi Pasukan Setan TNI AD, Kelompok Separatis NRFPB Wilayah Nabire Sudah Lega Telah Menyatakan Diri Kembali ke Pangkuan NKRI

Lodewijk mengatakan ia siap kembali ke Indonesia atas kemauannya sendiri.

Selanjutnya Presiden Soeharto mengatakan jika masih banyak kekurangan dalam kehidupan rakyat di Irian Barat saat itu.

Soeharto lantas mengatakan kebahagiaan tidak turun dari langit, tetapi harus dicapai dengan bekerja keras, yaitu dengan pembangunan.

Soeharto lantas mengatakan dengan demikian bisa diperbaiki kehidupan rakyat setahap demi setahap.

Baca Juga: Walau Para Pakar Sudah Mendesak Pemerintah Orba Agar Kurangi Penduduk Jawa di Papua, Soeharto Ngeyel Tetap Tambah Kiriman Pendatang ke Bumi Cendrawasih, Begini Kisah Suram Papua di Masa Itu