Find Us On Social Media :

Padahal Dijuluki 'Roket Bodoh', Nyatanya Senjata Andalan Pejuang Hizbullah Ini Sering Bikin Pasukan Berani Mati Israel Kalang Kabut, Intip Saja Kesangarannya

By Mentari DP, Jumat, 14 Mei 2021 | 10:45 WIB

Katyusha meluncurkan roket.

Intisari-Online.com - Musuh Israel itu ada banyak.

Ada Iran, Palestina, hingga Lebanon di antaranya.

Namun hanya beberapa hal yang mampu membuat pasukan Israel yang dikenal berani mati itu kalang kabut.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan India, Rupanya Israel Mengabaikan Covid-19 Malah Aman-aman Saja Bahkan Dianggap Negara Paling Berhasil Berantar Covid-19 dengan Vaksin, Apa Rahasianya?

Serangan itu dilaporkan datang dari Hamas dan Hizbullah.

Kelompok Hamas merupakan "Gerakan Perlawanan Islam". Kata Arab Hamas juga berarti pengabdian dan semangat di jalan Allah.

Sementara Hizbullah adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Lebanon.

Namun kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), Israel, Kanada, dan Australia.

Nah, Israel sebenarnya menganggap roket-roket milik Hamas dan Hizbullah sebagai "rudal bodoh".

 

Baca Juga: Kerap Dipandang Sebelah Mata, Wanita Palestina Justru Jadi 'Tulang Punggung' untuk Hadapi Kekerasan Pasukan Israel, Bahkan Pasukan Khusus Wanitanya Jago Bertempur di Laut, Udara, dan Darat!

Alasanya karena diluncurkan tanpa menggunakan sistem pemandu. Sehingga bisa menghantam apa saja.

Masalahnya walau dijuluki "rudal bodoh", roket-roket itu bisa diluncurkan dalam jumlah besar.

Inilah yang membuat mereka sulit ditangkis dan membuat militer Israel kalang kabut.

Namanya sendiri ialah Katyusha.

Nama inilah yang sering jadi pembicaraan paling hangat selama konflik Israel -Hizbullah dan Hamas berlangsung.

Uniknya, roket Katyusha merupakan buatan Uni Soviet.

Tercatat, selama pertempuran pada tahun 2006, setidaknya ada 3.970 roket Katyusha diluncurkan Hizbullah.

Sementara total jumlah roket dan rudal permukaan-permukaan yang dimiliki diperkirakan mencapai 13.000 hingga 14.000 unit.

Sejumlah media Barat yang bingung dengan jenis roket Hizbullah kerap menyebut Katyusha sebagai rudal.

Padahal faktanya Katyusha adalah roket artileri berpeluncur multi.

Roket ini bisa menghatam targetnya. Sebab setiap unit Katyusha tak dibekali sistem pemandu (unguided).

Salah satu kemampuan hebatnya adalah dapat menciptakan efek hantaman untuk satu area yang lebih dahsyat dalam tempo singkat.

 

Baca Juga: Bombardir Jalur Gaza Selama Puluhan Tahun, Terbongkar Sejarah Konflik Palestina dan Israel, hingga Lika-liku Perjuangan Muslim Palestina Melawan Umat Yahudi

Karena buatan Uni Soviet, tentu saja nama Katyusha sudah tidak asing ini.

Apalagi sejak Perang Dunia II, nama Katyusha sudah begitu dikenal. Khususnya oleh tentara Nazi Jerman.

Apa saja kehebatannya?

Generasi pertama Katyusha muncul dengan kode BM-13 (kaliber 132 mm), varian ringan BM-8 (kaliber 82mm) dan roket berat BM-31 (kaliber 310mm).

 

Dalam konflik dengan Israel, Hizbullah mengoperasikan tiga tipe roket yang bisa diklasifikasikan sebagai Katyusha.

Masing-masing BM-21 kaliber 22 mm, MB-27 kaliber 220 mm, dan Fair-3 kaliber 230 mm.

Dua tipe pertama yang disebutkan di atas merupakan varian asli dari Uni Soviet.

Sementara Fajr tak lain merupakan Katyusha generasi ketiga buatan Iran sendiri.

Baca Juga: Skenario Terburuk Perang Dunia III, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Ternyata Bukan Hanya Amerika, Rusia, dan China yang Jadi Ancaman Dunia, Tetapi Negara-negara Ini Juga