Penulis
Intisari-Online.com - Musuh Israel itu ada banyak.
Ada Iran, Palestina, hingga Lebanon di antaranya.
Namun hanya beberapa hal yang mampu membuat pasukan Israel yang dikenal berani mati itu kalang kabut.
Serangan itu dilaporkan datang dariHamas dan Hizbullah.
Kelompok Hamas merupakan"Gerakan Perlawanan Islam". Kata Arab Hamas juga berarti pengabdian dan semangat di jalan Allah.
Sementara Hizbullah adalahorganisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Lebanon.
Namun kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), Israel, Kanada, dan Australia.
Nah, Israel sebenarnya menganggap roket-roket milik Hamas dan Hizbullah sebagai "rudal bodoh".
Alasanya karenadiluncurkan tanpa menggunakan sistem pemandu. Sehingga bisa menghantam apa saja.
Masalahnya walau dijuluki "rudal bodoh", roket-roket itu bisa diluncurkan dalam jumlah besar.
Inilah yang membuat mereka sulit ditangkis dan membuat militer Israel kalang kabut.
Namanya sendiri ialahKatyusha.
Nama inilah yang sering jadi pembicaraan paling hangat selama konflik Israel -Hizbullah dan Hamas berlangsung.
Uniknya, roket Katyusha merupakan buatan Uni Soviet.
Tercatat, selama pertempuran pada tahun 2006, setidaknya ada 3.970 roket Katyusha diluncurkan Hizbullah.
Sementara total jumlah roket dan rudal permukaan-permukaan yang dimiliki diperkirakan mencapai 13.000 hingga 14.000 unit.
Sejumlah media Barat yang bingung dengan jenis roket Hizbullah kerap menyebut Katyusha sebagai rudal.
Padahal faktanya Katyusha adalah roket artileri berpeluncur multi.
Roket ini bisa menghatam targetnya. Sebab setiap unit Katyusha tak dibekali sistem pemandu (unguided).
Salah satu kemampuan hebatnya adalah dapatmenciptakan efek hantaman untuk satu area yang lebih dahsyat dalam tempo singkat.
Karena buatan Uni Soviet, tentu saja namaKatyusha sudah tidak asing ini.
Apalagi sejak Perang Dunia II, namaKatyusha sudah begitu dikenal. Khususnya oleh tentara Nazi Jerman.
Apa saja kehebatannya?
Generasi pertama Katyusha muncul dengan kode BM-13 (kaliber 132 mm), varian ringan BM-8 (kaliber 82mm) dan roket berat BM-31 (kaliber 310mm).
Dalam konflik dengan Israel, Hizbullah mengoperasikan tiga tipe roket yang bisa diklasifikasikan sebagai Katyusha.
Masing-masing BM-21 kaliber 22 mm, MB-27 kaliber 220 mm, dan Fair-3 kaliber 230 mm.
Dua tipe pertama yang disebutkan di atas merupakan varian asli dari Uni Soviet.
Sementara Fajr tak lain merupakan Katyusha generasi ketiga buatan Iran sendiri.