Penulis
Intisari-online.com - Israel digambarkan sebagai salah satu negara paling sukses di dunia dalam menghancurkan Covid-19.
Negara itu kini sudah menikmati kehidupan normal, dengan kondisi yang nyaris bersih dari Covid-19.
Menurut Forbes, pada Minggu (2/5/21), Israel mencatat hanya memiliki 13 kasus baru dalam 14 bulan terakhir.
Dengan kata lain, negara tersebut terus mendapatkan manfaat dari kampanye peluncuran vaksin paling terdepan di dunia.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan pada Minggu (2/5), rekor terencah dari 9.236 tes yang dilakukan hasilnya positif dalam arti baik.
Ini membuat tingkat positif tes keseluruhan di negara itu tak lebih dari 0,1%, terendah sejak dimulainya pandemi Maret tahun lalu.
Sementara AS sebaliknya hampir 4% lebih dari 1,1 juta tes yang dilakukan pada Sabtu (1/5) ternyata positif.
Menurut data dari Universitas John Hopkins, melaporkan rata-rata hampir 50.000 kasus setiap hari.
Kasus kematian di Israel turun tajam, sejak awal tahun ini dengan rata-rata melaporkan 1,9 kematian dan 82 kasus baru setiap harinya, selama seminggu terakhir.
Kementerian kesehatan mengatakan 102 pasien saat ini, dalam kondisi serius dengan 62 diintubasi, penurunan sekitar 92% dari saat pandemi mencapai puncaknya.
Lantas apa rahasianya, mengapa Israel sukses menghentikan laju penyebaran Covid-19?
Israel telah dikenal luas karena menjalankan salah satu peluncuran vaksin paling sukses di dunia.
Menurut pelacak vaksin The New York Times, negara itu menempati urutan kedua setelah negara kecil di Afrika timur Seychelles dalam hal proporsi penduduk yang divaksinasi.
Mayoritas (56%) dari 9 juta penduduk Israel telah divaksinasi penuh, sementara 60% telah menerima setidaknya satu suntikan.
Israel sebagian besar telah menerapkan kehidupan normal, dengan persyaratan penggunaan masker luar ruangan telah dicabut.
Karena keberhasilannya memerangi virus yang pada puncaknya menginfeksi lebih dari 10.000 orang dan menewaskan hampir 100 orang dalam satu hari, Israel belum sepenuhnya membuka kembali perbatasannya.
Negara mengumumkanpada pertengahan April saat akan mulai membukakembali beberapatempat wisata mulai tanggal 23 Mei.
Meskipunprotokol kesehatan masih menjadi penentu dan syarat perjalanan.
Di sisi lain, varian virus korona yang mendatangkan malapetaka di India.
Menyebabkan beberapa kekhawatiran di antara pejabat kesehatan Israel karena mereka telah mengidentifikasi setidaknya 41 kasus strain yang bermutasi.
Sementara Covid-19 saat ini terkendali di Israel, virus tersebut masih merajalela di Palestina, meskipun terjadi penurunan baru-baru ini.
Tepi Barat dan Gaza yang diduduki mencatat rata-rata 1.132 kasus baru dan 17 kematian setiap hari selama seminggu terakhir.
Israel telah menghadapi kritik karena mengabaikan 5 juta warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut, karena Israel dianggap bertanggung jawab atas kesehatan Palestina.