Inilah Bendera Palestina yang Mirip dengan Negara Lain Terinspirasi dari Pemberontakan Arab Lawan Pemerintahan Ottoman

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Bendera Palestina adalah tiga warna dengan tiga garis horizontal yang sama (hitam, putih, dan hijau dari atas ke bawah) yang dilapisi oleh segitiga merah yang keluar dari kerekan.

Bendera ini berasal dari warna Pan-Arab dan digunakan untuk mewakili Negara Palestina dan rakyat Palestina.

Bendera tersebut pertama kali diadopsi pada 28 Mei 1964 oleh Organisasi Pembebasan Palestina.

Bendera Palestina hampir identik dengan Kerajaan Hasyem di Hijaz, yang merupakan bagian barat jazirah Arab, dan Partai Ba’ath Sosialis Arab (keduanya menggunakan rasio 2:3 sebagai lawan 1:2 Palestina), serta Federasi Arab Irak dan Yordania yang berumur pendek (memiliki segitiga sama sisi di kerekan).

Baca Juga: Meski Israel Jadi Negara Paling Sukses Musnahkan Covid-19 dari Negerinya, Kondisi Palestina Sungguh Miris Berbanding Terbalik dengan Israel Padahal Berbagi Wilayah yang Sama

Bendera ini juga sangat mirip dengan Bendera Yordania dan Bendera Sahara Barat, yang mengambil inspirasi dari Pemberontakan Arab melawan pemerintahan Ottoman (1916 – 1918).

Bendera Pemberontakan Arab memiliki bentuk grafik yang sama, tetapi warnanya diatur berbeda (putih di bagian bawah, bukan di tengah), melansir wikipedia.

Makna bendera Palestina

Memiliki tiga warna dengan tiga garis horizontal yang sama, yaitu hitam, putih, dan hijau, dengan dilapisi segiti merah, berikut ini makna dari warna tersebut, seperti melansir dari jewishvirtuallibrary.

Baca Juga: 'Palestina Membutuhkan Pemerintah yang Membebaskan, Bukan Memperbudak', Beginilah Realita Pemilu di Palestina yang Dijadikan Perang Internal Fatah dan Hamas, Pantas Israel Kian Mudah Serang Mereka

Merah

Khawarij adalah kelompok Islam pertama yang muncul setelah pembunuhan Khalifah Utsman III, membentuk partai republik pertama di masa-masa awal Islam.

Simbol mereka adalah bendera merah.

Suku-suku Arab yang turut serta dalam penaklukan Afrika Utara dan Andalusia membawa bendera merah yang menjadi simbol penguasa Islam Andalusia (756-1355).

Sementara di zaman modern, warna merah melambangkan Ashraf dari Hijaz dan Hashemites, keturunan Nabi.

Sharif Hussein mendesain bendera saat ini sebagai bendera Pemberontakan Arab pada bulan Juni 1916.

Rakyat Palestina mengibarkannya sebagai bendera Gerakan Nasional Arab pada tahun 1917.

Kemudian pada tahun 1947, Partai Ba'ath Arab mengartikan bendera tersebut sebagai simbol pembebasan dan persatuan bangsa Arab.

Rakyat Palestina memilih kembali bendera tersebut pada konferensi Palestina di Gaza pada tahun 1948.

Baca Juga: Tak Lama Setelah Larang Warga Palestina Beribadah di Masjid Al-Aqsa dengan Dalih Covid-19, Israel Malah Biarkan Puluhan Ribu Warganya Berkerumun dalam Perayaan yang Berakhir Menjadi Bencana Puluhan Orang Tewas

Bendera tersebut diakui oleh Liga Arab sebagai bendera rakyat Palestina, yang selanjutnya didukung oleh PLO, perwakilan dari Palestina, pada konferensi Palestina di Yerusalem pada tahun 1964.

Hitam

Pada abad ketujuh, dengan kebangkitan Islam dan pembebasan Mekkah, dua bendera, yang satu putih, dan satu hitam, dikibarkan.

Di bendera putih itu tertulis, “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Nabi utusan Allah.”

Pada zaman pra-Islam, bendera hitam merupakan tanda balas dendam.

Itu adalah warna hiasan kepala yang dikenakan saat memimpin pasukan ke medan perang.

Bendera hitam dan putih ditempatkan di masjid selama sholat Jumat.

Dinasti Abbasiyah (750-1258), yang memerintah dari Baghdad, mengambil warna hitam sebagai simbol duka atas pembunuhan kerabat Nabi dan untuk mengenang Pertempuran Karbala.

Baca Juga: Katanya Jadi Kota Suci 3 Agama Besar, Nyatanya Umat Muslim Palestina Dicegat hingga Diserang Roket Saat Masuk ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa oleh Pasukan Yahudi Israel, 'Padahal Kami Hanya Mau Berdoa'

Putih

Bani Umayyah memerintah selama sembilan puluh tahun (661 - 750), menjadikan putih sebagai warna simbolis mereka sebagai pengingat pertempuran pertama Nabi di Badar.

Juga untuk membedakan diri mereka dari Abbasiyah, dengan menggunakan putih, bukan hitam, sebagai warna duka mereka.

Mu'awia Ibn Abi Sufian (661-750), pendiri negara Umayyah, memproklamasikan dirinya sebagai Khalifah Yerusalem.

Hijau

Dinasti Fatimiyah (909 – 1171) didirikan di Maroko oleh Abdullah Al-Mahdi, dan berkuasa di seluruh Afrika Utara.

Mereka mengambil warna hijau, untuk melambangkan kesetiaan mereka kepada Ali, sepupu Nabi.

Ali, sepupu Nabi, pernah dibungkus dengan selimut hijau menggantikan Nabi untuk menggagalkan upaya pembunuhan.

Baca Juga: Pantas Kejahatannya di Tanah Palestina Tak Pernah Tersentuh Hukum, Israel Ternyata Kerap Lakukan Hal 'Paling Menjijikan' Ini di Negeri Ratu Elizabeth

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait