Advertorial
Intisari-online.com - Belakangan sebuah kabar menyebutkan, iman masjid Al Aqsa mendadak digrebek oleh tentara Israel.
Kemudian, Imam Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri ini kemudian ditangkap.
Namun tak lama kemudian, Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri, akhirnya dibebaskan oleh pasukan Israel setelah menahannya selama beberapa jam.
Polisi dan agen intelijen Israel menangkap Syekh Sabri di rumahnya di Yerusalem Timur pada Rabu (10/3/2021) pagi waktu setempat lalu membebaskannya beberapa jam kemudian.
issaBaca Juga: Setelah Hubungan Diplomatik Pulih, PM Israel Netanyahu Bakal Kunjungi UEA untuk Pertama Kalinya, Ada Urusan Apa?
Syekh Sabri mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan keamanan Israel menggerebek rumahnya lalu menangkapnya.
Syekh Sabri menambahkan, dia ditangkap karena berencana ikut serta dalam peringatan Isra Mikraj di daerah Bab Al-Rahma di Yerusalem.
Dia menambahkan, dia dituduh melanggar keputusan pengadilan Israel yang menutup gerbang Bab al-Rahma di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Melansir Daily Sabah, Syekh Sabri bertutur bahwa penangkapannya tersebut hanya karena masalah sepele.
Dia mengatakan kepada petugas keamanan Israel bahwa masjid masih terbuka untuk shalat dan kegiatan keagamaan dapat dilakukan di bagian mana pun.
Ini adalah posisi saya, dan dinas intelijen tidak dapat menuntut saya dengan apa pun yang pantas untuk dirujuk ke pengadilan," ujar Sabri.
Otoritas Israel telah menangkap pria berusia 82 tahun itu beberapa kali di masa lalu dan bahkan melarangnya memasuki Masjid Al-Aqsa selama beberapa bulan.
Selain itu, pasukan Israel telah menangkap ratusan warga Palestina sejak awal 2021.
Pada awal 2019, sejumlah LSM mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel menahan satu juta warga Palestina sejak 1967.
Pada Februari 2019, Otoritas Wakaf Keagamaan mengumumkan pembukaan kembali gerbang Bab al-Rahma setelah hiatus selama 16 tahun.
Otoritas Wakaf Keagamaan merupakan sebuah badan yang dikelola Yordania yang diberi mandat untuk mengawasi situs-situs suci Muslim dan Kristen Yerusalem Timur.
Sejak gerbang tersebut dibuka kembali, polisi Israel telah beberapa kali mengeluarkan perintah untuk mengeluarkan jemaah dari sana.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Sedangkan orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Temple Mount”.
Orang Israel mengeklaim daerah itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Israel juga mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.(*)
Source: Tribunnews