Bintang putih dengan lima titik ditempatkan di tengah segitiga hitam.
Bidang merah dipilih untuk mewakili perjuangan bangsa untuk merdeka dari penjajahan asing, sedangkan segitiga kuning dipilih untuk mempresentasikan sisa-sisa pengaruh kolonial yang masih dapat dirasakan di dalam negeri.
Segitiga hitam melambangkan bahaya ketidakjelasan, sedangkan bintang putih melambangkan perdamaian dan cahaya yang menuntun bangsa Timor Leste menuju masa depan yang lebih cerah.
Timor Leste tidak memiliki bendera sampai menjadi bagian dari Kekaisaran Portugis.
Bentuk bendera paling awal mulai mewakili negara pada tahun 1702.
Varian bendera Portugis diusulkan untuk mewakili Timor Timur pada tahun 1965, tetapi tidak pernah disetujui oleh pemerintah Portugal.
Bendera ini didasarkan pada desain yang digunakan oleh Front Revolusioner Timor Timur Merdeka (Fretilin), kelompok utama yang menentang pengambilalihan Timor Timur oleh Indonesia pada tahun 1975–76.
Bangsa itu mendeklarasikan kemerdekaannya dan mengadopsi bendera saat ini pada tahun 1975, tetapi hanya digunakan dalam waktu singkat sebelum bangsa itu berada di bawah pendudukan Indonesia.