Find Us On Social Media :

Ditugasi Mengisi Rumah Sakit Baru, Pejabat Korut Ini Malah Dihukum Mati oleh Kim Jong-Un, Terkuak Ternyata Karena Kotori Rumah Sakit Baru dengan Produk China Ini

By Maymunah Nasution, Jumat, 30 April 2021 | 20:21 WIB

Xi Jinping dan Kim Jong Un

Intisari-online.com - Kim Jong-Un lagi-lagi ketahuan mengeksekusi pejabatnya.

Kali ini kejahatan pejabatnya adalah membeli alat medis murah dari China.

Setelah diusut alat medis itu untuk Rumah Sakit Umum Pyongyang.

Kim menginstruksikan agar fasilitas dibangun dalam 6 bulan.

Baca Juga: Dulunya Sudah Sedikit 'Membuka Diri' Setelah Ikut Olimpiade Korsel 2018, Korut Kini Siap Hadapi Isolasi Dunia Lagi Setelah Menolak Datangi Olimpiade Tokyo 2020, Hancur Sudah Hubungan Baik Dua Korea

Namun sampai lewat tenggat waktu, tempat itu belum dibuka secara resmi.

Diduga peralatan medisnya masih kosong.

Kim juga memerintahkan peralatan yang dipakai adalah dari Eropa.

Meski begitu pejabat itu berinisiatif mengganti dari China saja yang lebih murah.

Baca Juga: Gengsinya Setinggi Langit, Korut Menolak Ajakan Korsel untuk Berdoa Bersama Saat Paskah, Cuci Otak Kim Jong-Un untuk Rakyatnya Mulai Tunjukkan Hasil

`Karena itu, dia langsung dieksekusi setelah Kim yang mengetahui pembelian itu tak bisa menyembunyikan kemarahan.

Dilansir Daily Mail Rabu (28/4/2021), ofisial itu disebut wakil direktur di Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Sosok yang berusia 50-an itu merupakan pihak yang bertanggung jawab atas urusan ekspor dan impor Korut.

Selain menembak mati pejabat dari kementerian luar negeri, eksekutif dari kementerian kesehatan juga dicopot.

Baca Juga: Pantas Saja Korea Utara Mencak-mencak Sampai Kutuk Malaysia saat Tau Orang Korut Ini Hendak Diekstradisi ke AS, Ternyata Identitas Aslinya Bukan Orang Sembarangan

Kim, yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss, diyakini percaya alat buatan Eropa sudah tak diragukan kualitasnya.

Jadi, Partai Buruh Korea selaku pihak penguasa menganggarkan bujet besar untuk memenuhi keinginan pemimpin tertinggi mereka.

Namun, partai kesulitan selain karena sanksi internasional juga terpaan wabah virus corona untuk mendatangkan barangnya.

Karena itu, muncul usul untuk menggunakan barang dari China yang selain murah, juga lebih mudah diimpor.

Baca Juga: Pemimpin Negara Malaysia Sendiri dengan Mudah Garong Duit dari Malaysia, Tidak Heran Korut Bagaikan Lintah yang Terus Garong Duit dari Negeri Jiran, Bobroknya Sistem Keuangan Malaysia Ini Sebabnya

Tetapi, kontrak tersebut disebut sudah ditandatangani oleh si pejabat sebelum Kim Jong Un menyetujuinya.

Analis Korea Utara Martyn Williams, yang juga menyoroti fasilitas medis itu, juga menyebutkan pengadaan peralatan jadi masalah utama.

Williams menjelaskan pengadaan itu tidaklah murah, dengan tetangga Korea Selatan itu juga bukan negara yang kaya.

"Jadi, saya paham jika mereka mencoba meminta negara lain untuk mendonasikan peralatan.

Baca Juga: Jadi Negara Favorit Korea Utara untuk Jalankan Bisnis Haramnya, Ternyata Ini Alasan Malaysia Begitu Disukai Mafia Korut

"Tetapi ekspektasi mereka tak membuahkan hasil," paparnya.

Peneliti di Stimson Center itu berkata, rumah sakit tersebut merupakan alat propaganda utama Pyongyang.

Karena itu jika pengerjaaannya tak sesuai ekspektasi, mereka tinggal menghapusnya dari berbagai pemberitaan.

Tetapi, Williams memprediksi media setempat akan kembali memberitakan secara luas jika siap untuk digunakan.

Baca Juga: Jadi Lokasi Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong-Un dan Penyelundup Korut, Ternyata Malaysia Sudah Lama Kongkalingkong dengan Korea Utara

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini