Pada tahun 2008, Inggris, Norwegia, dan Prancis menciptakan Sistem Penyelamatan Kapal Selam NATO (SRS) tri-nasional yang bertujuan untuk menyelamatkan awak dalam waktu 72 jam melalui kendaraan penyelamat kapal selam dan sistem peluncuran serta pemulihan portabel.
Negara-negara ASEAN harus bekerja dengan tiga negara NATO (dan Amerika Serikat) untuk berbagi teknologi kendaraan dan platform serta membangun SRS mereka sendiri, yang akan memastikan waktu tanggap darurat yang cepat.
Ketiga, Amerika Serikat harus mengadakan latihan SAR kapal selam dengan mitra Pasifik.
Pada 2017, Amerika Serikat (dengan delapan anggota NATO lainnya) melakukan Operasi Dinamis Monarch, yang berfokus pada prosedur dan pelatihan penyelamatan dan penyelamatan kapal selam.
Amerika Serikat harus menjadi tuan rumah latihan Raja Dinamis gaya Pasifik dan mengundang mitra non-Pasifik lainnya untuk mengamatinya.
Keempat, Departemen Pertahanan Amerika Serikat harus bekerja sama dengan sekutu Pasifik dengan membagikan SRDRS-nya.
Tak berawak sistem, yang menggantikan Mystic dan Avalon, dapat dengan cepat menyebarkan, mempersiapkan daerah dekat kapal selam yang tenggelam, menenggelamkan hampir 2.000 kaki, dan mengambil 155 awak pada suatu waktu.