Find Us On Social Media :

Walau Usianya Tergolong Tua, Tak Heran KRI Nanggala Masih Terus Digunakan, Rupanya Kapal Selam Itu Masih Tergolong Kapal Selam Canggih yang Dimiliki Indonesia, Ini Alasannya

By Afif Khoirul M, Selasa, 27 April 2021 | 13:44 WIB

KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang

Intisari-online.com - Militer Indonesia berduka, insiden yang menimpa 53 kru kapal selam KRI Nanggala-402 membuatnya merasa kehilangan.

Tak hanya karena gugurnya 53 angkatan laut terbaik Indonesia yang menimbulkan duka, tenggelamnya KRI Nanggala-402 membuat berkurangnya alutsista yang dimiliki Indonesia.

KRI Nanggala-402 mungkin terdengar sudah usang karena dibeli sejak tahun 1981 dari Jerman.

Namun hingga tenggelam kapal tersebut masih terus digunakan dan beroperasi untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Baca Juga: Disiapkan Prabowo untuk Beri Beasiswa Putra-putri Kru KRI Nanggala-402, SMA Taruna Nusantara Ternyata Punya Rekor Mentereng Soal Luluskan Alumninya ke Akademi Elite di Indonesia

Rupanya, KRI Nanggala-402 sebenarnya masih tergolong kapal selam yang cukup tangguh dan mumpuni, walau terbilang tua.

Menurut Kompas.com, kapal selam KRI Nanggala-402 adalah salah satu produk laris dan unggulan yang dibeli dari Jerman.

Kapal selam itu memiliki motor diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman.

Kapal selam itu diproduksi tahun 1978 di galangan kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel.

Baca Juga: Kapal Perang Inggris Ini Tenggelam di Pangkalan Angkatan Lautnya Sendiri Saat Perang Dunia II Karena Torpedo Musuh, Jadi Kuburan Perang di Bawah Laut Bagi 833 Pelaut

Dipesan Indonesia tahun 1979, kemudian diserahkan pada Indonesia pada Oktober 1981 di Jerman.

Setelah itu, perusahaan itu mengalami kesulitan finansial, dan diambil alih oleh Thyssenkrupp, hasil merjer dari dua perusahaan besar Thyssen dan Krupp.

Sebagai salah satu produk unggulan, KRI Nanggala pernah dimodernisasi di Jerman tahun 1989.

Kemudian mendapatkan pembaruan lagi tahun 2012 di Korea Selatan.

TNI Angkatan Laut, juga masih memiliki satu kapal selam dengan tipe sama yaitu KRI Cakra yang disebut-sebut kembaran KRI Nanggala-402.

Kapal itu lebih tua dibuat tahun 1970-an, kemudian ada lagi tiga model yang lebih baru dengan U-209 yang dibuat di Korea Selatan.

Baca Juga: Jengah Indonesia Berencana Beli Kapal Selam yang 'Bekasnya Bekas Banget', Komandan KRI Nanggala-402 Heri Oktavian Ungkap Trik Beli Kapal Selam Bekas dengan Kualitas Mentereng

Dikembangkan pada 1960-an, untuk menggantikan kapal selam pasca Perang Dunia II, kapal selam ini tidak pernah digunakan Jerman.

Tetapi sukses menjadi produk unggulan dan digunakan banyak negara di dunia.

Lebih dari 60 kapal selam tipe ini dijual ke berbagai negara, dan masih digunakan hingga saat ini.

Di antaranya ada Yunani, India, Turki, dan Argentina.

Bahkan Argentina pernah menggunakan kapal selam ini untuk melawan Inggris dalam perang Falkans, atau perang Malvinas.

Kapal ini disebut sebagai kapal selam non nuklir terlaris dengan tipe U-209, dengan bobot 1.400 ton.

Baca Juga: Tempat Kremasi Saja Angkat Tangan, Beginilah Nasib Jenazah Pasien Covid-19 di India yang Terpaksa Harus Dikuburkan Keluarganya Sendiri Dengan Cara Ini

Sampai sekarang pun masih dibangun di galangan kapal Thyssenkrupp di Jerman atas pesanan Mesir.

Thyssenkrupp mengatakan, kapal selam ini terinspirasi dari kapal Jerman, tetapi diperbesar  dan bisa beroperasi di perairan yang lebih dalam, dengan membawa banyak peralatan.

KRI Nanggala-402 sendiri dipamerkan pertama kali pada peringatan 36 tahun TNI, pada 5 Oktober 1981 dan diresmikan penugasannya dua minggu kemudian.

Setelah itu berbagai misi dilakukan termasuk menjadi ujung tombang Indonesia, pada sengketa Ambalat dengan Malaysia.

Lalu, Februari 2012, kapal ini mendapat modernisasi di Korea Selatan, sebagian besar strukturnya diganti dengan persenjataan, sonar, radar dan sistem kendali yang diperbarui.

Setelah diperbarui di galangan kapal Daewo Shipbuilding & Marine Engineering, di Korsel, KRI Nanggala-402 mampu menembakkan 4 torpedo bersamaan dengan target berbeda.

Bahkan mampu meluncurkan rudal anti-kapal seperti Exocet dan Harpoon.