Dari kemungkinan ratusan amphora, toples tanah liat besar yang digunakan untuk mengangkut anggur, kecap ikan dan makanan lainnya, 38 ditemukan utuh dan enam dibawa untuk diperiksa.
Hasilnua ditemukan bahwa beberapa di antaranya memiliki simbol Yunani, Islam, dan Kristen yang dicap atau diukir di amphora.
Menurut Cvikel, "Kami tidak tahu apakah awaknya beragama Kristen atau Muslim, tapi kami menemukan jejak kedua agama tersebut."
Beberapa masih memiliki sumbat yang terbuat dari kulit, keramik, dan batu.
Para pembuat amphora biasanya menandatangani kendi mereka dengan stempel pribadi.
Tutup panci masak, mangkuk yang terbuat dari slip Cypriot Red (tanah liat cair) dan beberapa pecahan keramik juga diambil untuk diawetkan dan dipelajari.
Karena berbagai makanan yang dibawa semuanya dipanen pada musim gugur, Cvikel percaya bahwa pada saat itulah kapal berlayar.
Bagian-bagian kapal, termasuk area belakang tempat markas Kapten berada belum ditemukan dan karena krisis kesehatan saat ini, belum ditentukan kapan tim arkeologi dapat kembali melakukan penggalian.