Penulis
Intisari-Online.com -Pada Rabu (21/4/2021) pagi, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak.
Hilang kontaknya kapal selam buatan Jerman ini dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Berdasarkan keterangannya, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
"Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi seperti dikutipKompas.id, Rabu.
Baca Juga: 'Diborong' Militer-militer Paling Kuat, Inilah 10 Kapal Selam Terbaik di Dunia!
Sementara itu, kini tengah viral di media sosial, video pilu anak salah satu awak kapal selam KRI Nanggala larang ayahnya berangkat bertugas.
Tak ada yang menyangka, tingkah aneh balita Azka pada sang ayah, Lettu Imam Adi rupanya firasat adanya tragedi KRI Nanggala 402.
Bagaimana tidak, saat Lettu Imam Adi hendak pamit akan bertugas di KRI Nanggala 402, Azka mati-matian menghalanginya.
Bahkan Azka sempat mengunci sang ayah, Lettu Imam Adi di dalam kamar agar tidak berangkat bertugas bersama KRI Nanggala 402.
Video pilu Azka saat menghalangi keberangkatan sang ayah pun viral di media sosial.
Tak seperti biasanya, cucunya ini tidak memperbolehkan papanya atau Lettu Imam Adi berangkat bertugas.
"Biasanya kalau dipamiti ya biasa saja.
Kemarin sampai pintunya ditutup, papanya benar - benar tidak boleh pergi," ujar Edy Sujianto atau akrab disapa Abah Edy, ayah Letnan Satu (Lettu) Imam Adi.
Namun, sekali lagi, ia tidak ingin memikirkan hal - hal aneh.
Ia tidak ingin mengaitkan kejadian cucunya yang tidak memperbolehkan anaknya pergi itu dengan kejadian ini.
"Mungkin hanya kebetulan saja," ungkapnya.
"Iya itu anak saya (Imam Adi) bersama cucu saya," kata Abah Edy, Jumat (23/4/2020) malam, dikutip dari Surya.co.id.
Dia menyampaikan, video itu direkam oleh menantunya istri Lettu Imam Adi pada hari Senin, hari keberangkatan anaknya bertugas bersama KRI Nanggala 402.
Lettu Imam Adi adalah anak kandung dari Edy Sujianto dan Azizah.
Ia anak pertama dari tiga bersaudara.
Ia memiliki dua adik kandung, satu laki - laki dan satu perempuan.
Sejak kecil, Lettu Imam Adi ini memang sudah memiliki cita - cita sebagai perwira TNI.
Meskipun, ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya selama empat semester.
Saat itu, yang bersangkutan mengambil Fakultas Hukum UB.
Di pertengahan kuliah, ia mendaftar sebagai taruna Akmil hingga akhirnya dinyatakan lulus.
"Yang merekam menantu saya. Saya dikirimi melalui whastapp," sambung dia.
Ia sempat heran melihat tingkah laku cucunya itu.
Lettu Imam Adi ini masuk Akademi Militer (Akmil) tahun 2011.
Yang bersangkutan lulus Akmil tahun 2015.
Dia mengawali karirnya sebagai perwira Angkatan Laut (Laut) dengan dinas di KRI Kapitan Pattimura selama dua tahun.
Setelah itu, 2017, ia dinas di KRI Nanggala 402.
Sebelum dinas di KRI Nanggala 402 ini, yang bersangkutan sempat menempuh pendidikan di Korea dan Los Angeles, Amerika Serikat.
(*)