Intisari-Online.com - Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein melakukan kunjungan resmi pertamanya ke China pada awal April 2021.
Dalam konferensi pers langsung yang disiarkan televisi, Hussein menyebut mitranya dari China, Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebagai "kakak laki-laki".
Bahkan Hishammuddin berbicara dalam bahasa Mandarin yang fasih dan wajahnya berseri-seri.
Uniknya, Menteri Wang Yi malah terlihat terkejut ketika mendengar ucapan tersebut. Bahkan terlihat tidak nyaman.
Tapi Wang menjawab dengan mengatakan: "Kami adalah saudara", seperti dilansir dari asiatimes.com pada Rabu (21/4/2021).
Pengguna media sosial China secara luas menafsirkan ucapan Hishammuddin, yang disiarkan di media pemerintah, sebagai ungkapan rasa hormat dan hormat Malaysia kepada China.
Namun, di Malaysia, Hishammuddin secara luas dikritik karena dianggap ceroboh dalam berdiplomatik.
Apalagi melihat sikap China yang semakin tegas di Laut China Selatan, di mana kedua negara memiliki klaim yang bersaing.
Maka pernyatan Menteri Luar Negeri Malaysia itu secara luas dipandang sebagai bersujud kepada Beijing.
Bahkan menurut banyak orang Malaysia, sikap Hishammuddin bisa menghidupkan kembali kecemasan tentang meningkatnya pengaruh China di Asia Tenggara.
Dan tentunya menimbulkan pernyataan baru arah kebijakan luar negeri Malaysia di bawah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Apalagi kedua belah pihak telah secara resmi berkomitmen untuk memperdalam kerja sama di era pasca-Covid-19.
Kondisi semakin memburuk ketika orang tahu bahwa Hishammuddin merupakan politisi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Yang di mana pada awal kariernya telah menjadi kaki tangan etnis Muslim Melayu dengan bersumpah akan membela kepentingan mereka dalam kaitannya dengan komunitas etnis Tionghoa yang besar di Malaysia.
Setelah dicaci oleh netizen Malaysia, Hishammuddin menulis di Twitter untuk meredam kontroversi tersebut.
Dia menyiratkan bahwa dia hanya mempraktikkan "nilai-nilai Asia" dengan menunjukkan rasa hormat kepada rekan senior China-nya.
"Bersikap hormat tidak menandakan kelemahan," katanya.
Tetapi penjelasan itu gagal meredakan para pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, yang menuntut Hishammuddin menarik kembali komentarnya dan mengeluarkan permintaan maaf kepada negara.
Anwar mengatakan ucapannya mengisyaratkan kepada komunitas internasional bahwa orientasi Malaysia sebagai negara netral sedang berubah di bawah pemerintahan Perikatan Nasional (PN).
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) menyuarakan keprihatinan bahwa sekutu dan musuh dapat mencoba untuk mengambil keuntungan dari posisi politik Malaysia.
Bahkan lebih jauh, pernyataan Hishammuddin tampaknya mencerminkan status Malaysia sebagai "boneka asing".
Sebab Anwar dianggap mendukung Amerika Serikat (AS).
AS sendiri memang menjadi pemain penting dalam kebijakan luar negeri Malaysia.
Tapi di sisi lain, China juga berkuasa di tengah perdagangan ASEAN.
"China juga telah memperdalam investasinya di Malaysia."
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Refluks Asam Lambung