Penulis
Intisari-Online.com - Sudah sejak lamaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah di Papua.
Targetnya terkadang warga sipil hingga anggota TNI yang sedang bertugas di sana.
Karena dari hari ke hari KKB semakin mengkhawatirkan, mantanMenko Polhukam Wiranto pernah menurunkan pasukan khusus guna membantai KKB.
Kejadian itu terjadi pada Desember 2018.
Berdasarkan pantauan Kompas TV, TNI menerjunkan tim gabungan TNI-Polri berkekuatan 70 personel.
Namun selain itu, Panglima TNI juga mengirim 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) Yonif 751 Raider.
Nah, soal pasukanRaider Kostrad, mereka bukanlah tentara sembarangan. Tetapi merupakan pasukan antigerilya.
Diketahui,pasukanRaider Kostrad adalah pasukan yang terlatihuntuk melakukan operasi khusus.
Seperti teknik driil kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, mobud, ralasuntai, raid Baswan, raid penghancuran.
Namun spesialiasi mereka yang paling besar adalahmembungkam pasukan gerilya.
Mereka dibentuk untukmemburu pasukan gerilya lawan hingga tuntas.
Uniknya, ketika bertempur, mereka jugamenggunakan taktik tempur gerilya (counter guerilla warfare).
Mereka mendapat pelatihan khusus baknya pasukan komando Kopassus, pasukan khusus nomor satu di Indonesia.
Apa senjata yangpasukan Raider gunakan?
Dalam kondisi hutan yang senyap,pasukan Raider menggunakansenjata khusus yang lebih ringkas dan pendek buatan PT Pindad, yakni senapan serbu SS-1 R5.
Alasannya karena senapan serbu itu dilengkapi teleskop bidik dan menjamin akurasi tembakan.
Apalagi memang mereka diminta menghemat peluru.
Maklum dibanding pasukan lainnya,pasukan Raider terkadang bertempur dalam waktu lama.
Jadi, mereka harus cermat dan hemat.
Kehebatan lainpasukan Raider adalah mereka bisa tidur nyenyak walau dalam guyuran hujan lebat sekalipun.
Lalu mereka juga paling kuat jika diminta berjalan kaki ratusan km jauhnya.
Sebab, sesuai julukan mereka, mereka adalah tim pemburu gerilyawan.
Walau begitu, kekuatanpasukan Raider tetap sama hebatnya dan tidak perlu diragukan lagi.
Sebagai contoh pada 7 Juni 2014, anggotaRaider 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka.(Agustinus Winardi)